Media Asuransi, JAKARTA – Laporan tahunan Women in Business yang diluncurkan Grant Thornton mengungkap di Indonesia, tren keterwakilan perempuan di posisi level manajemen senior secara umum justru mengalami penurunan dari 37,4% menjadi 36,3% di tahun ini, meskipun angka ini masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata global yang berada di 34%.
Seperti halnya kondisi di global, perempuan di Indonesia cenderung lebih banyak menduduki peran di bidang keuangan dan sumber daya manusia. Chief Financial Officer (CFO) menjadi posisi dengan keterwakilan perempuan tertinggi, mencapai 58,9%, diikuti oleh Group Corporate Secretary sebesar 32,2% sementara itu di posisi ketiga ditempati oleh Chief Human Resources Officer (CHRO) sebesar 31,1%.
Sedangkan keterwakilan perempuan di posisi tertinggi dalam memimpin perusahaan di Indonesia sebagai Chief Executive Officer (CEO) tahun sebesar 28,9% di tahun ini, naik dari tahun 2024 yang tercatat sebesar 23,3%.
|Baca juga: Tips Jitu Kelola Keuangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi ala Grant Thornton
Secara global, perempuan masih lebih banyak menduduki posisi kepemimpinan di bidang sumber daya manusia dan keuangan.
Chief Human Resources Officer (CHRO) menjadi posisi dengan keterwakilan perempuan tertinggi, mencapai 47,6%, diikuti oleh Chief Financial Officer (CFO) sebesar 44,6% dan Chief Marketing Officer (CMO) sebesar 33,3%.
Namun, jumlah perempuan yang menempati posisi tertinggi sebagai CEO masih tertinggal. Saat ini, hanya 21,7% perusahaan menengah yang dipimpin oleh perempuan. Meskipun angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 2,6% dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah tersebut masih lebih rendah dari capaian tertinggi yang pernah dicatat pada tahun 2023, yaitu 28,4%.
|Baca juga: Perencanaan Keuangan dan Teknologi Bantu Generasi Muda Beli Rumah Pertama
Hal ini menegaskan bahwa masih ada tantangan besar secara global dalam memastikan lebih banyak perempuan dapat mencapai posisi kepemimpinan tertinggi di perusahaan.
Dalam 21 tahun terakhir, Grant Thornton telah memantau proporsi perempuan di posisi level manajemen senior. Meskipun jumlah perempuan di posisi kepemimpinan terus meningkat, laju pertumbuhannya masih sangat lambat. Jika tren ini berlanjut, laporan menyebutkan seorang perempuan di permulaan kariernya harus menunggu selama 25 tahun hingga kesetaraan gender di jajaran manajemen senior terwujud.
“Perusahaan tidak bisa hanya menunggu perubahan terjadi secara alami. Dibutuhkan langkah-langkah nyata agar perempuan memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang dan memimpin. Kita tidak boleh kehilangan satu generasi lagi dalam mencapai kesetaraan gender di tempat kerja,” ujar Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia, dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu, 8 Maret 2025.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News