1
1

UOB BOS 2025: Separuh Pelaku Usaha di Indonesia Tetap Optimistis di Tengah Dinamika Global

Kepadatan rumah penduduk di sebagian wilayah DKI Jakarta. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – UOB Indonesia merilis temuan dari UOB Business Outlook Study 2025 (SMEs and Large Enterprises). Studi ini menunjukkan bahwa separuh pelaku usaha di Indonesia tetap optimistis meski menghadapi tekanan ekonomi global, seperti inflasi yang meningkat dan dampak dari tarif impor baru dari AS. Fokus utama dunia usaha kini tertuju pada transformasi digital, keberlanjutan, dan ekspansi ke pasar internasional.

Studi ini melibatkan lebih dari 535 responden pelaku UKM dan korporasi di Indonesia, memberikan gambaran komprehensif mengenai bagaimana para pemimpin bisnis menyikapi situasi yang terus berubah.

|Baca juga:Studi UOB: Konsumen Indonesia menunjukkan Literasi Keuangan yang Kuat

Dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 14 Juni 2025, disebutkan bahwa sentimen bisnis menunjukkan hasil yang beragam, terutama pasca pengumuman tarif baru AS pada April 2025. Hanya satu dari dua pelaku usaha yang masih optimistis terhadap prospek bisnis di 2025, turun drastis dari 90 persen pada tahun sebelumnya. Optimisme keseluruhan pun menurun, dengan sedikit lebih dari separuh perusahaan yang masih melihat prospek positif. Biaya operasional yang meningkat, inflasi, dan suku bunga tinggi menjadi kekhawatiran utama.

Sementara itu, 51 persen pelaku usaha memperkirakan inflasi akan terus naik, dan 52 persen memprediksi kenaikan signifikan pada harga bahan baku. Sebagai respons, banyak perusahaan kini meninjau kembali strategi bisnis untuk tetap unggul dan mendiversifikasi sumber pendapatan.

|Baca juga: Pemerintah Kumpulkan Asosiasi Pelaku Usaha Respons Kebijakan Tarif AS

Direktur Wholesale Banking UOB Indonesia, Harapman Kasan, menyampaikan bahwa UOB Business Outlook Study 2025 menunjukkan ketahanan dan kemampuan adaptasi dunia usaha Indonesia di tengah perubahan global. Meski ada kehati-hatian akibat faktor eksternal seperti tarif AS, UOB melihat komitmen kuat terhadap digitalisasi dan praktik berkelanjutan.

“Dalam situasi seperti ini, efisiensi, daya saing, dan investasi menjadi kunci. UOB Indonesia siap mendampingi para pelaku usaha dengan solusi keuangan yang tepat dan panduan ahli untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di tengah perubahan ini,” katanya.

Studi menunjukkan dua dari tiga perusahaan berencana meningkatkan belanja digital sebesar 10–25 persen di 2025, bahkan satu dari lima perusahaan merencanakan kenaikan hingga 50 persen. Fokus utama dari digitalisasi tahun ini adalah pelindungan dan keamanan data yang lebih baik, sementara performa bisnis tetap stabil.

Adopsi teknologi finansial juga sangat tinggi, dengan 94 persen perusahaan telah atau berencana menggunakan teknologi finansial, terutama untuk keperluan investasi, keuangan, dan akuntansi.

Disebutkan bahwa untuk masalah tenaga kerja masih menjadi tantangan bagi delapan dari 10 pelaku usaha. Sekitar sepertiga perusahaan memperkirakan tekanan ini akan meningkat signifikan setelah pemberlakuan tarif baru dari AS, terutama karena inflasi dan lonjakan biaya operasional.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post DANA Berkolaborasi dengan Trimegah Sekuritas Pasarkan e-SBN
Next Post BNI Dukung UMKM Naik Kelas

Member Login

or