1
1

Aktivasi Offline Kembali Jadi Strategi Kunci di Era Digital, Setuju?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Di tengah pesatnya pertumbuhan industri digital marketing di Indonesia, aktivasi offline kembali mencuri perhatian sebagai pendekatan strategis yang tak tergantikan.

Triyasa Kreasi Bersama (TRYS) menegaskan integrasi kanal digital dan offline menjadi kunci dalam membangun brand engagement yang kuat dan berkelanjutan. Mengacu pada data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2024 mencapai 221,56 juta jiwa, dengan penetrasi 79,5 persen dari total populasi.

|Baca juga: 6 Tips Bijak Berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang saat Market Volatile

|Baca juga: SNLIK 2025, Indeks Literasi Perasuransian 45,45% dan Indeks Inklusi Perasuransian 28,50%

Angka ini menunjukkan media sosial dan kanal digital lain menjadi sarana penyampaian pesan brand yang masif. Namun demikian, TRYS menekankan, interaksi digital tidak dapat sepenuhnya menggantikan kedalaman hubungan yang tercipta melalui offline activation atau aktivasi tatap muka.

Chief Executive Officer (CEO) TRYS Rangga Rahimsono percaya keberhasilan pemasaran hari ini bukan tentang memilih antara online atau offline, tapi bagaimana keduanya diintegrasikan secara strategis. Konsumen tetap mencari interaksi yang autentik dan personal.

“Interaksi langsung melalui aktivasi offline seperti direct sampling, product education, dan experiential marketing tetap memainkan peran penting,” ungkap Rangga Rahimsono, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 12 Mei 2025.

Ia menambahkan keberhasilan aktivasi offline dapat diukur melalui kombinasi indikator kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, diukur dari jumlah partisipan, volume distribusi sampel, peningkatan penjualan di lokasi aktivasi, hingga jumlah leads atau data calon pelanggan yang berhasil dikumpulkan.

|Baca juga: Apakah Perempuan Lebih Rawan Kecelakaan? Simak Fakta Berikut!

|Baca juga: Lembur Tidak Melulu Solusi! Berikut 6 Cara Cerdas Atur Waktu di Tempat Kerja

“Secara kualitatif, kami menilai kualitas interaksi antara brand ambassador dan konsumen, engagement selama acara berlangsung, serta feedback langsung dari peserta,” papar Rangga.

Rangga menyebutkan pihaknya percaya di tengah hiruk-pikuk konten digital, kehadiran fisik brand di tengah masyarakat akan menjadi pembeda utama. “Aktivasi offline bukan hanya pelengkap, melainkan ujung tombak dalam menciptakan koneksi emosional yang berkelanjutan antara brand dan konsumennya,” pungkas dia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Medco Berhasil Terbitkan Obligasi US$400 Juta
Next Post Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Hari Raya Waisak 2025

Member Login

or