1
1

7 Startup dengan Nilai Pendanaan Terbesar di Asia Pasifik sepanjang 2023

Ilustrasi fintech | Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Saat memasuki tahun yang baru ada baiknya merefleksikan kembali 2023 untuk memberi petunjuk tentang seperti apa prediksi 2024. Sedangkan untuk mengetahui para pemimpin fintech yang sedang naik daun di Asia Pasifik maka kali ini kita akan melihat beberapa perusahaan pinjaman daring atau perusahaan startup fintech terbesar.

Adapun perusahaan startup fintech dengan raihan pendanaa terbesar itu yang didukung oleh Venture Capital (VC) pada 2023 di Asia Pasifik, yang menampilkan perusahaan-perusahaan startup yang berhasil mengatasi rintangan dalam menghadapi lingkungan penggalangan dana yang penuh tantangan dan ketidakpastian ekonomi global.

Menurut analisis dari S&P Global Market Intelligence yang dikutip dari laman Reinsurance News Jumat, 5 Januari 2024, aliran modal ventura (VC) global ke perusahaan tekfin anjlok drastis pada 2023, yakni turun 46 persen dalam sembilan bulan pertama 2023 dibandingkan dengan periode yang sama di 2022.

|Baca: Jokowi dan Sekjen MHM Bertemu Bahas Peran Ulama Hadapi Tantangan Global

Perusahaan-perusahaan tekfin mendapatkan total US$29 miliar melalui 1.655 putaran pendanaan antara 1 Januari hingga 30 September 2023, dibandingkan dengan 2.684 putaran pendanaan senilai US$54 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Melihat tren regional, analisis tersebut menemukan Amerika Latin mengalami penurunan paling tajam dalam investasi perusahaan modal ventura fintech, dengan penurunan sebesar 72 persen dari triwulan III-2022 ke triwulan III-2023.

Tren serupa juga terjadi di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA), serta Amerika Utara, di mana investasi perusahaan modal ventura fintech turun lebih dari setengah dan lebih dari sepertiga dari tahun ke tahun (YoY).

Pendanaan tekfin di Asia Pasifik (APAC), di sisi lain, menunjukkan ketahanan, dengan mengumpulkan US$1,9 miliar dalam pendanaan modal ventura tekfin di triwulan III 2023, hampir datar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

|Baca: Tekan Risiko Banjir, Berikut Alasan Pentingnya Punya Asuransi Kendaraan

Dalam hal jumlah kesepakatan, pendanaan tekfin di Asia Pasifik turun 38 persen, menyiratkan bahwa pendanaan yang lebih besar diperoleh selama periode tersebut yang menargetkan usaha yang lebih mapan dan matang.

Jadi, siapakah perusahaan rintisan yang paling sukses dalam mendapatkan pendanaan fintech di Asia Pasifik tahun lalu?

PhonePe – US$850 juta, Growth Equity VC, India

Aplikasi pembayaran asal India, PhonePe, mendapatkan total US$850 juta modal utama pada putaran pendanaan 2023, dengan valuasi mencapai US$12 miliar. Investasi baru ini datang pada saat PhonePe secara agresif memperluas penawaran produknya, meluncurkan aplikasi perdagangan hiperlokal, yang disebut Pincode, pada awal 2023. Kesepakatan ini merupakan pendanaan fintech terbesar di Asia Pasifik pada 2023

Micro Connect – US$458 juta, Seri C, Hong Kong

Pada Agustus, perusahaan rintisan fintech yang berbasis di Hong Kong, Micro Connect, mendapatkan US$458 juta dalam putaran pendanaan Seri C dari investor baru dan investor lama. Menurut Forbes Asia, putaran pendanaan ini membuat perusahaan ini bernilai US$1,7 miliar.

Kredivo – US$270 juta, Seri D, Singapura

Platform kredit digital Kredivo pada Maret lalu telah mendapatkan putaran pendanaan Seri D senilai US$270 juta. Perusahaan mengatakan akan menggunakan dana tersebut untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri layanan keuangan digital di Asia Tenggara dengan memperluas ekosistemnya. Hal itu mencakup program beli sekarang, bayar nanti (BNPL) secara daring dan offline, pinjaman pribadi dan kartu kredit (fisik dan virtual), serta mendukung peluncuran merek neobank-nya, Krom, yang akan datang.

Bolttech – US$246 juta, Seri B, Singapura

Perusahaan rintisan asuransi asal Singapura, Bolttech, mengumpulkan total US$246 juta dalam putaran pendanaan Seri B yang terdiri dari tiga tahap yang diperoleh pada Oktober 2022, Mei 2023, dan September 2023. Perusahaan mengklaim jumlah tersebut merupakan putaran pendanaan Seri B terbesar yang pernah ada.

Investree – US$231 juta, Seri D, Indonesia

Platform pinjaman peer-to-peer (P2P) Indonesia Investree berhasil mengumpulkan US$231 juta dalam putaran pendanaan Seri D yang dipimpin oleh JTA International Holding di Qatar, dengan partisipasi dari konglomerat keuangan Jepang SBI Holdings.

Perusahaan mengatakan akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas penawaran produknya, memperkuat kemitraan dengan berbagai kolaborator, dan meningkatkan rangkaian solusi digital inovatif yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Perfios – US$229 juta, Seri D, India

Perusahaan fintech software-as-a-service (SaaS) asal India, Perfios, pada September lalu meraih pendanaan Seri D senilai US$229 juta dari Kedaara Capital. Putaran pendanaan ini terdiri dari kombinasi penggalangan dana utama dan penjualan sekunder, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Perfios mengatakan bahwa mereka akan menggunakan dana tersebut untuk mendorong rencana ekspansi global mereka di Amerika Utara dan Eropa, serta berinvestasi pada teknologi-teknologi baru untuk meningkatkan produk SaaS mereka yang komprehensif.

KreditBee – US$200 juta, Seri D, India

Perusahaan rintisan fintech kredit India, KreditBee, berhasil mengumpulkan total US$200 juta dalam pendanaan Seri D yang terdiri dari dua tahap yang diperoleh pada Desember 2022 dan Januari 2023. KreditBee tidak mengungkapkan valuasinya, tetapi seseorang yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Economic Times bahwa nilainya mencapai sekitar US$680 juta.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wapres Buka Perdagangan BEI 2024
Next Post IAG Beli Perlindungan Reasuransi Bencana Lebih Besar di 2024

Member Login

or