1
1

Cashlez Targetkan 10.000 Merchant Baru di 2022

Media Asuransi, Jakarta – Di tengah situasi yang menantang saat ini, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk hadir memberikan solusi atas aktivitas transaksi dan pembayaran secara digital. Hal ini tentunya dapat memberikan manfaat berupa peluang baik bagi mitra usaha dan perseroan sendiri. Cashlez merupakan perusahaan teknologi finansial pembayaran.

Perseroan dengan merek dagang Cashlez menutup tahun buku 2021 dengan kinerja yang positif. Perseroan mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 140,85 miliar. Angka ini tercatat meningkat sebesar 67,04% dari pendapatan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan pendapatan ini pun berpengaruh terhadap laba kotor perusahaan di tahun 2021, dimana perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp36,88 miliar meningkat 15,23% atau senilai Rp4,87 miliar dibandingkan laba kotor tahun 2020 yang mencatatkan laba kotor sebesar Rp32,01 miliar.

|Baca juga: Pandemi Malah Bikin Kinerja Cashlez Makin Meningkat

“Perseroan telah mengambil beberapa langkah dan kebijakan untuk dapat mempertahankan kinerja positifnya di tahun 2021. Secara garis besar, strategi yang dilakukan diantaranya memperluas kerjasama dengan berbagai partner dari berbagai segmentasi untuk mempermudah integrasi, menambahkan added value bagi para merchant dan melakukan investasi pada pembangunan berbagai infrastruktur penunjang.” Kata  Suwandi, Presiden Direktur Cashlez Suwandi dalam Public Expose Tahun Buku 2021 secara virtual Selasa, (31/5).

Sepanjang 2021, perusahaan menghadapi berbagai tantangan yang diakibatkan pandemi Covid-19. Situasi ketidakstabilan ekonomi ini sedikit banyak membawa dampak pada kinerja dunia usaha secara umum. Penutupan bisnis atau gerai merchant, terutama mereka yang menggunakan solusi teknologi pembayaran dari perseroan, menjadi kendala dan risiko terhadap kinerja operasional dan keuangan perseroan. Oleh sebab itu, tahun 2021 masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp8,68 miliar.

Meskipun demikian, Suwandi menegaskan, melalui optimalisasi peluang yang tersedia dan menjawab tantangan yang ada dengan meningkatkan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara digital di sepanjang tahun 2021, perseroan berupaya mempertahankan pertumbuhan bisnis yang kuat, dengan berhasil meningkatkan jumlah merchant mencapai lebih dari 13.000 atau tumbuh 43,98% dari tahun sebelumnya.

|Baca juga: UOB Indonesia Gandeng Cashlez Sediakan Layanan Pembayaran Digital bagi UMKM

Sejalan dengan distribusi vaksin Covid-19 yang semakin meluas dan perekonomian yang berangsur-angsur menggeliat, masyarakat bersiap menghadapi era kebiasaan baru (new normal). Di era new normal terjadi perubahan pola transaksi di tengah masyarakat dimana akseptasi dan preferensi masyarakat akan transaksi non tunai serta sistem pembayaran digital semakin meningkat.

“Kami yakin permintaan terhadap solusi pembayaran digital akan semakin tinggi ke depannya. Dengan proyeksi pemulihan ekonomi Indonesia yang disertai komitmen Pemerintah untuk memperbaiki berbagai infrastruktur yang bisa memfasilitasi kemajuan ekonomi digital, kami meyakini akan lebih banyak UMKM Go Digital sehingga berdampak pada permintaan produk dan layanan berbasis teknologi digital yang ditawarkan perseroan,” ujar Suwandi.

Suwandi optimis perseroan dapat menunjukkan kinerja lebih optimal dibandingkan 2021 dengan menargetkan 10.000 merchant baru, peningkatan pendapatan sebesar Rp158 miliar dan melakukan pelatihan serta pengembangan digitalisasi pembayaran kepada 20.000 UMKM di tahun 2022. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menikmati Fasilias Digital BNI
Next Post Bank DBS Indonesia dan Modalku Bekera Sama Dukung Tumbuh Kembang UMKM di Tengah Pandemi

Member Login

or