1
1

Diam-Diam Investor Global Alihkan Dananya ke Asia Pasifik, Nilainya Fantastis

Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, SINGAPURA – Investor global semakin mencari peluang investasi di luar Amerika Utara dan Eropa. Mereka mengalihkan perhatian ke kawasan Asia-Pasifik (APAC), yang sejauh ini terhindar dari dampak inflasi terburuk yang terlihat di berbagai wilayah lain di dunia.

Perusahaan penyedia data analisis Preqin memperkirakan bahwa aset modal swasta yang dikelola atau asset under management (AUM) di APAC, tidak termasuk dana dalam mata uang RMB, akan mewakili 12,7% dari pasar global pada akhir tahun 2022, serta mencapai US$2,25 triliun pada tahun 2026.

Baca juga: BRI Insurance (BRINS) Diganjar Peringkat idAA Outlook Stabil

Private equity dan venture capital (PEVC) menyumbang 73,6% dari total pasar modal swasta APAC pada tahun 2021, dan diperkirakan akan mencapai 83,0% pada tahun 2026.

Meski pembatasan tetap berlaku di beberapa pasar, aktivitas investasi terus bertahan dengan relatif baik. Hampir 12 ribu kesepakatan diselesaikan pada tahun 2021 dengan nilai kesepakatan setidaknya mencapai US$346 miliar, yang menandai peningkatan 61% dari tahun 2020.

Adopsi environmental, social and corporate governance (ESG) menjadi daya tarik tersendiri di seluruh APAC, dan menjadi pertimbangan investor global. Pertimbangan dinilai terus menjadi tren penting di pasar global. Di APAC, investor Australia telah memimpin dalam hal adopsi, tetapi analis Preqin memprediksi keterlibatan lebih lanjut dari wilayah lainnya akan berkembang selama beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Asuransi Rama Raih Penghargaan The Most Trusted Insurance 2022

Salah satu pendorong utama adalah tekanan pada pengelola dana dari investor yang melakukan investasi di Asia untuk menerapkan ESG ke dalam proses investasi mereka. Faktanya, pertumbuhan AUM investor dengan komitmen ESG aktif di Asia telah kuat dan bahkan lebih besar dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa.

SVP, Deputy Head of Research Insights, di Preqin, Cameron Joyce, mengatakan wilayah APAC terus menghadirkan peluang investasi jangka panjang yang menarik bagi pengalokasi aset yang mencari sumber pengembalian yang beragam.

“Namun, pasar terus menghadirkan serangkaian tantangan uniknya sendiri. Kami memperkirakan pertumbuhan yang kuat untuk wilayah APAC akan terus terjadi, tetapi hambatan jangka pendek dapat menimbulkan risiko penurunan. Industri venture capital terlihat sangat rentan terhadap kondisi ekonomi saat ini yang memainkan peran besar di pasar modal swasta,” tutur Cameron seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Media Asuransi, Selasa, 14 Juni 2022. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BRI Insurance (BRINS) Diganjar Peringkat idAA Outlook Stabil
Next Post Sah, Berikut Menteri dan Wakil Menteri Baru Jokowi  

Member Login

or