1
1

Edukasi Jadi Kunci Agar Masyarakat Dapat Manfaatkan Pindar Secara Bertanggung Jawab

Ilustrasi pinjaman modal usaha tanpa jaminan | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA Industri pinjaman daring (pindar) terus berkembang yang ditandai dengan outstanding pembiayaan mencapai di atas Rp90 triliun. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) menilai, edukasi kepada masyarakat merupakan kunci utama agar tercipta konsumen yang bertanggung jawab.

Director of Marketing, Communication & Community Development AFTECH, Abynprima Rizki, mengatakan bahwa industri pindar saat ini berkembang sangat pesat dan menjadi salah satu alternatif pembiayaan digital yang penting bagi masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang belum sepenuhnya terlayani oleh lembaga pembiayaan tradisional. Hal ini tecermin dari total outstanding pendanaan pindar yang telah mencapai Rp90,99 triliun per September 2025.

“Pindar memberikan akses pembiayaan yang lebih inklusif dan fleksibel, serta mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Namun, tanpa pemahaman yang memadai mengenai bunga, tenor, kemampuan bayar, serta pelindungan data pribadi, masyarakat berisiko menghadapi masalah keuangan. Edukasi keuangan yang lebih kuat dan mudah dipahami menjadi kunci agar konsumen dapat memanfaatkan layanan pindar secara bertanggung jawab dan aman,” kata Abyn dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis, 11 Desember 2025.

|Baca juga: Easycash Kenalkan MOJANG, Ajak Generasi Muda untuk Lebih Bijak Atur Keuangan di Era Digital

Untuk memperluas edukasi keuangan digital secara lebih efektif, AFTECH berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas sektor dengan regulator, pelaku industri, dan institusi pendidikan. AFTECH pun mendorong penyedia layanan keuangan agar aktif melakukan edukasi publik, menyediakan informasi yang transparan dan mudah dipahami, serta menghadirkan pendekatan edukasi yang relevan dan mudah diakses bagi masyarakat luas, terutama generasi muda.

“Kolaborasi edukasi seperti yang dilakukan bersama Easycash menjadi langkah strategis untuk percepatan penyebaran literasi keuangan dan memberikan dampak yang lebih merata bagi masyarakat,” tambah Abyn.

Sementara itu, Financial Planner & Executive Vice President IARFC Indonesia, Bareyn Mochaddin, menilai literasi keuangan perlu disampaikan dengan pendekatan yang lebih sederhana dan aplikatif agar mampu menjangkau masyarakat luas. Terutama generasi muda yang hidup di era digital dengan informasi serba cepat.

|Baca juga: Easycash Kolaborasi dengan Ikatan Alumni SBM ITB Gelar Edukasi Literasi Keuangan

Menurut Bareyn, kunci keberhasilannya adalah menjadikan literasi keuangan sesuatu yang mudah diakses, mudah dipahami dan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dia tambahkan, tantangan literasi keuangan bukan hanya pada substansi materi, tetapi juga pada cara penyampaian.

“Tanpa pendekatan yang tepat, edukasi tidak akan benar-benar dipahami dan diterapkan oleh masyarakat. Kolaborasi antara industri, asosiasi dan praktisi perencana keuangan penting untuk memastikan edukasi keuangan dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai asosiasi internasional yang menaungi para perencana keuangan di Indonesia, Bareyn mengatakan IARFC telah berkolaborasi secara strategis dengan OJK guna memperkuat program literasi keuangan nasional, termasuk di antaranya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pengelolaan utang secara bijak serta risiko dan dampak jangka panjang dari gagal bayar (galbay).

|Baca juga: OJK Gelar Edukasi Keuangan Syariah di Ponpes API Tegalrejo Magelang

“Kami optimistis literasi keuangan yang berkesinambungan dapat memberikan dampak nyata, relevan dan berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya generasi muda sebagai penggerak masa depan,” tambahnya.

Head of Corporate Affairs PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash), Wildan Kesuma, mengungkapkan bahwa Modul Bijak Keuangan MOJANG akan diintegrasikan ke dalam berbagai kegiatan literasi keuangan di sejumlah daerah melalui kolaborasi dengan universitas, komunitas, media, serta kementerian dan lembaga terkait. Materi MOJANG juga akan tersedia dalam bentuk e-book yang dapat diunduh melalui https://easycash.id/mojang, serta diturunkan ke dalam konten literasi keuangan di kanal media sosial Easycash.

“Semoga melalui pemahaman prinsip dasar pengelolaan keuangan dan kehadiran MOJANG sebagai modul literasi keuangan yang relevan bagi generasi muda, semakin banyak anak muda yang mampu mengambil keputusan finansial secara bijak dan memahami pentingnya reputasi kredit dalam membangun masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tutur Wildan.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Mikroasuransi Diramal Tembus US$98,56 Miliar hingga 2030, Termasuk di Indonesia?
Next Post OJK Keluarkan Kebijakan Perlakuan Khusus Kredit/Pembiayaan Korban Bencana Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat

Member Login

or