1
1

GoTo Cetak Kinerja Positif di Kuartal II/2025, Berikut Lengkapnya!

Ilustrasi. | Foto: GoTo

Media Asuransi, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo, ekosistem digital di Indonesia, mencetak rekor baru untuk GTV inti grup, pendapatan bersih, EBITDA, dan EBITDA yang disesuaikan di kuartal II/2025. Pencapaian itu menunjukkan eksekusi kuat GoTo dan ketahanan ekosistem terintegrasinya.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan pada kuartal kedua, GoTo mencetak rekor baru, seiring dengan GTV inti grup, pendapatan bersih, EBITDA, dan EBITDA yang disesuaikan semuanya mencapai rekor tertinggi baru.

|Baca juga: OCBC Ungkap Cara Menghapus Bias Gender Demi Dunia Kerja yang Setara

|Baca juga: Maruf Amin Beberkan 3 Langkah Strategis untuk Membangun Ekonomi Syariah di RI

“Investasi kami di infrastruktur teknologi, termasuk kesuksesan kami dalam melakukan migrasi cloud, digabungkan dengan perkembangan pesat dalam strategi AI kami, mampu mengatasi hambatan dan membuat kami berada di posisi yang baik untuk pertumbuhan di masa depan,” kata Patrick, dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Agustus 2025.

Ia menambahkan GoTo tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja sejalan dengan upaya untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan. (Dan) berfokus pada pelanggan yang mendukung kehidupan jutaan mitra pengemudi dan mitra usaha di seluruh Indonesia,” katanya.

Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho menambahkan kinerja GoTo di kuartal kedua menegaskan kekuatan model operasional dan pelaksanaan strategi yang disiplin. GoTo membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan tertinggi sebesar Rp427 miliar dan arus kas dari aktivitas operasi yang disesuaikan positif sebesar Rp313 miliar.

“Didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan peningkatan efisiensi biaya di seluruh ekosistem. Seiring skala yang kami kembangkan, kami mengoptimalkan daya ungkit operasional dan menerapkan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas, guna menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham,” kata Simon.

|Baca juga: Sri Mulyani Klaim Pemerintah Terus Berkomitmen Kembangkan Ekonomi Syariah

|Baca juga: Bos BI Ungkap RI Masuk 3 Besar Keuangan Syariah Dunia, Fesyen Muslim Jadi Kiblat Global!

GoTo mempertahankan momentum yang kuat dari sisi pendapatan dengan GTV inti grup mencapai Rp89,8 triliun, mengalami peningkatan tahunan sebesar 43 persen. Total GTV grup meningkat menjadi Rp152,9 triliun, tumbuh 26 persen YoY, sementara pendapatan bersih tumbuh 23 persen YoY mencapai Rp4,3 triliun.

EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai positif sebesar Rp427 miliar, membaik Rp491 miliar YoY, sementara EBITDA grup mencapai positif untuk tiga kuartal berturut-turut sebesar Rp292 miliar, membaik Rp874 miliar YoY. Perbaikan-perbaikan ini merupakan hasil dari kinerja pendapatan yang lebih kuat dan pengelolaan biaya yang lebih baik.

Perseroan juga mencatatkan arus kas dari aktivitas operasional yang disesuaikan positif sebesar Rp313 miliar, yang menunjukkan kekuatan strateginya dan momentum bisnis yang berkelanjutan. Laba usaha mencapai positif untuk pertama kalinya sebesar Rp21 miliar sejalan dengan rugi periode berjalan yang dipangkas sebesar 77 persen YoY menjadi Rp222 miliar.

Imbalan jasa e-commerce dari Tokopedia mencapai Rp199 miliar pada kuartal kedua. Perseroan mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Hingga 30 Juni 2025, perseroan memiliki Rp18,2 triliun, atau US$1,1 miliar dalam bentuk kas, setara kas dan deposito jangka pendek.

GoTo telah menyelesaikan proses migrasi cloud yang kompleks pada kuartal kedua, dengan melakukan transisi sistem ke Alibaba Cloud dan Tencent Cloud. Migrasi ini diperkirakan mengurangi biaya cloud tahunan lebih dari 50 persen, sekaligus memberikan kelincahan yang lebih tinggi serta mempercepat waktu peluncuran fitur-fitur baru.

|Baca juga: BI Sebut Pesantren Jadi Motor Ekonomi Syariah di Indonesia

|Baca juga:Sri Mulyani: Kebijakan Fiskal Jadi Kunci Jadikan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Selain itu, langkah ini juga mendukung prioritas kedaulatan data Indonesia, dengan seluruh data disimpan dan diproses di infrastruktur yang berbasis di Indonesia. Perseroan telah membentuk pusat teknologi baru di China untuk mengakses salah satu sumber daya keahlian rekayasa teknologi terkaya di dunia.

Dalam RUPS pada Juni, GoTo memperkuat tim kepemimpinannya melalui sejumlah penunjukan penting, termasuk Catherine Hindra Sutjahyo sebagai Wakil Direktur Utama dan Deputy CEO, Hans Patuwo dengan peran yang diperluas sebagai Presiden On-Demand Services sekaligus tetap menjabat sebagai COO Grup, serta Sudhanshu Raheja sebagai Presiden GoTo Financial.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Saham Berikut Berpotensi Gaspol saat IHSG Diramal Tembus 8.000 Hari Ini
Next Post KAI Umumkan Pergantian Komisaris dan Direksi, Ini Daftar Lengkapnya!

Member Login

or