Media Asuransi, JAKARTA – Pasar kripto rontok pada Kamis, 7 April 2022, dengan harga Bitcoin jatuh ke level US$43.000 sementara Dogecoin terperosok paling dalam. Mengacu data CoinMarketCap pada Kamis pukul 13.10 WIB, harga Bitcoin ada di US$43.398,71 atau turun 4,36%. Di saat yang sama, harga Ethereum turun 4,51% ke US$3.213,77.
Sementara harga Terra melorot 7,52% menjadi US$108,20, Solana merosot 9,8% ke posisi US$ 114,14, dan Cardano turun 7,16% jadi US$1,07. Harga Dogecoin anjlok paling dalam, mencapai 10,73% ke US$0,144, dan harga mata uang kripto berbasis meme lainnya Shiba Inu turun 5,63% menjadi US$0,0000247.
Baca juga: AS Mau Boikot Sejumlah Pertemuan G20 di Indonesia
Harga Bitcoin dan sebagian besar mata uang kripto lainnya rontok menyusul rilis risalah pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang membahas kenaikan suku bunga lagi setengah poin.
Ketua The Fed, Jerome Powell, pekan lalu mengatakan bahwa kenaikan suku bunga setengah poin sebagai cara untuk menekan inflasi AS yang hampir menyentuh 8%, level tertinggi dalam empat dekade terakhir.
Dan, inflasi AS berpotensi meningkat karena konflik Rusia dan Ukraina terus berkecamuk, menyabotase harga energi dan rantai pasokan global. Dalam wawancara dengan program First Mover CoinDesk TV, Scott Freeman, Pendiri JST Capital, menyatakan, kerusuhan global telah merusak harga Bitcoin.
Meskipun, ada pembelian besar-besaran selama 10 hari terakhir oleh Luna Foundation dan MicroStrategy, yang memborong lebih dari US$190 juta.
Baca juga: Uni Eropa Larang Impor Batubara Rusia, Nilainya Mencengangkan
“Sulit untuk mengetahui pergerakan Bitcoin saat ini,” kata Freeman. “Pada akhirnya, kami percaya ada tema makro bisnis di lingkungan di mana orang tidak ingin mengambil risiko saat ini. Orang mencari peluang untuk menjual dan mendapat untung”.
Tapi, Freeman menambahkan, “Kami pikir, dalam jangka panjang, Bitcoin dan mata uang kripto lain adalah tempat yang sangat bagus untuk menempatkan beberapa persentase dari portofolio Anda”. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News