Media Asuransi, GLOBAL – Industri robotika diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 17% dari US$63 miliar pada tahun 2022 menjadi US$218 miliar pada tahun 2030.
Ramalan dari GlobalData, sebuah perusahaan data dan analitik terkemuka, tersebut didasarkan pada latar belakang bahwa sektor pertanian global menghadapi berbagai tantangan, termasuk dampak perubahan iklim dan kekurangan tenaga kerja. Robotika dapat membantu perusahaan pertanian mengatasi tantangan ini dengan mengotomatisasi mesin dan mendukung pertanian vertikal.
Laporan Intelijen Tematik terbaru dari GlobalData, “Robotika dalam Pertanian,” mengungkapkan bagaimana robotika membantu mencapai pertanian presisi dan mendukung pekerja dalam revolusi pertanian baru. Pertanian presisi melibatkan penggunaan bahan kimia pertanian dengan cara yang preskriptif untuk meminimalkan limbah dan polusi. Hal ini sangat penting mengingat adanya permasalahan peningkatan permintaan pangan dan kenaikan harga tenaga kerja dan input pertanian.
|Baca juga: Jasnita Akan Kembangkan Contact Center Berbasis AI dan Robot
Holly Anness-Bradshaw, Associate Thematic Intelligence Analyst di GlobalData, mengatakan robot dapat melakukan tugas-tugas berat dan monoton yang menyebabkan cedera dan kelelahan. Industri pertanian berinvestasi dan berinovasi di banyak bagian industri robotika, termasuk drone, robot lapangan, dan robotika intelijen. “Robot dapat ditemukan di kebun anggur, dengan robot Burro membantu pekerja membawa hingga 500 pon hasil panen di sekitar ladang dan kembali ke rumah penyortiran.”
Menurutnya, masa depan pertanian akan didukung oleh robot yang menambah tenaga kerja di industri ini. Robot akan membantu pekerja di sektor pertanian, bukan menggantikan mereka.
Anness-Bradshaw melanjutkan perusahaan pertanian tradisional seperti John Deere dan Cargill, serta perusahaan rintisan pertanian, semuanya merekrut dan berinovasi dalam bidang robotika. Sektor pertanian semakin sadar akan potensi dan kebutuhan robotika untuk mendukung tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Perusahaan tradisional menjalin kemitraan dengan perusahaan rintisan, seperti antara John Deere dan Blue River Technologies, yang berujung pada peluncuran See & Spray. See & Spray adalah robot yang menggunakan sensor dan AI untuk menargetkan gulma dan menyemprotkan pestisida secara tepat.
|Baca juga: Terkuat, Robot Trading Fahrenheit Janjikan Pasti Untung 80%
“Robot akan mendukung pekerja manusia dengan mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang dan berat, seperti mengolah tanah, tetapi juga akan mempelajari kesehatan tanaman dan pola pertumbuhan.”
Robot mempelajari pola pertumbuhan produk tertentu. Dengan integrasi kecerdasan buatan (AI) dengan robot pertanian, data ini digunakan untuk meningkatkan strategi pengelolaan pertanian.
Anness-Bradshaw menyimpulkan perusahaan seperti Dogtooth bertujuan untuk mengotomatisasi sepenuhnya siklus hidup stroberi untuk mengurangi tekanan kekurangan tenaga kerja yang menyebabkan limbah makanan berlebih sehingga tanaman tidak dipetik. Dogtooth merupakan lengan robot pemetik stroberi yang terintegrasi dengan sensor, kamera, dan AI.
“Robot dapat menavigasi deretan stroberi, menentukan apakah stroberi sudah matang, memetik buah beri dengan hati-hati, lalu mengemasnya ke dalam keranjang.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News