Media Asuransi, GLOBAL – Asosiasi Global InsurTech Professionals (GAIP) telah diluncurkan di Dubai dan ini adalah upaya menyatukan para tokoh, inovator, penyedia teknologi, investor, pejabat senior, otoritas pemerintah, regulator industri asuransi, dan pemangku kepentingan utama lainnya di bawah satu payung.
Dilansir dari Middle East Insurance Review, Kamis, 2 Mei 2024, GAIP, yang berkantor pusat di Dubai International Financial Centre (DIFC) merupakan organisasi internasional nirlaba yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi, inovasi, dan pertukaran pengetahuan dalam industri InsurTech secara global.
Peluncuran GAIP berlangsung pada 28 April 2024 selama Konferensi InsureTek Timur Tengah 2024, menandai momen penting dalam evolusi sektor teknologi asuransi. Para delegasi konferensi diberitahu bahwa sektor asuransi di kawasan ini sudah siap menghadapi disrupsi dengan tren baru seperti digitalisasi yang memiliki pengaruh signifikan.
|Baca juga: Inovasi Digital Pemantik Laba Bank Mandiri Naik 1,13% Jadi Rp12,7 Triliun di Kuartal I/2024
Para ahli mengatakan bahwa jika penetrasi asuransi di kawasan ini ingin meningkat, diperlukan solusi inovatif yang dapat meningkatkan aksesibilitas, meningkatkan kesadaran, dan menghasilkan efisiensi. Peluncuran GAIP bertepatan dengan periode pertumbuhan yang luar biasa di pasar InsurTech, khususnya di kawasan Timur Tengah dan Afrika.
Industri InsurTech Timur Tengah bernilai US$231,32 juta pada 2022 dan diproyeksikan melonjak menjadi US$1,65 miliar pada 2029, mewakili tingkat pertumbuhan tahunan gabungan yang kuat sebesar 38,78 persen, menurut laporan yang diluncurkan pada Konferensi.
“Hari ini menandai dimulainya era baru di mana teknologi bersinggungan dengan inovasi dalam industri InsurTech. Misi kami di GAIP adalah untuk tampil sebagai badan internasional utama bagi para profesional InsurTech, mendorong keunggulan, dan menumbuhkan budaya inovasi secara global,” pungkas Pendiri & Ketua GAIP Aftab Hasan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News