Media Asuransi, GLOBAL – Pasar insurtech global bernilai US$8,6 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan mencapai US$34,7 miliar pada akhir tahun 2033.
“Penjualan layanan insurtech diprediksi akan meningkat dengan CAGR sebesar 15% dari tahun 2023 hingga 2033,” demikian dikutip melalui laman electronicsera.in, Kamis, 27 April 2023.
Industri asuransi, yang dikenal dengan sifatnya yang tradisional dan konservatif, sedang mengalami transformasi yang signifikan dengan munculnya insurtech.
Insurtech mengacu pada penggunaan teknologi inovatif, seperti kecerdasan buatan (AI), analisis data, dan otomatisasi, untuk meningkatkan dan mengoptimalkan berbagai proses dalam rantai nilai asuransi.
“Teknologi Blockchain efektif dalam menyederhanakan proses klaim, dan meningkatkan kepercayaan dan keamanan dalam rantai nilai asuransi,” kata seorang analis Fact.MR.
Gelombang inovasi teknologi ini memberdayakan perusahaan-perusahaan baru untuk menantang perusahaan-perusahaan lama dan merevolusi pasar asuransi.
Salah satu pendorong utama pasar insurtech adalah perubahan ekspektasi konsumen. Konsumen saat ini menuntut pengalaman yang mulus dan nyaman dan mereka mengharapkan hal yang sama dari penyedia asuransi mereka.
Perusahaan-perusahaan insurtech menggunakan saluran digital untuk menawarkan informasi online, membeli polis, dan mengelola klaim, membuat asuransi lebih mudah diakses dan nyaman bagi para pelanggan.
Internet of Things (IoT) juga mendorong pertumbuhan pasar asuransi. Perangkat yang terhubung seperti perangkat yang dapat dikenakan, perangkat telematika, dan perangkat rumah pintar, menghasilkan sejumlah besar data yang dapat digunakan untuk menilai risiko, mencegah kerugian, dan menawarkan solusi asuransi yang dipersonalisasi.
Penyedia layanan asuransi memanfaatkan data ini untuk membuat asuransi berbasis penggunaan, kebijakan bayar sesuai pemakaian, dan asuransi pencegahan, sehingga menghasilkan harga yang lebih akurat dan cakupan yang disesuaikan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News