1
1

Tembus Level Tertinggi, Pendanaan Insurtech Capai US$1,27 Miliar di Kuartal II/2024

Logo Arthur J Gallagher. | Foto: pngdownload

Media Asuransi, GLOBAL – Gallagher Re dalam laporannya menyebutkan sektor insurtech global mengalami peningkatan pendanaan signifikan pada kuartal kedua 2024 dengan mencapai US$1,27 miliar. Angka itu tertinggi sejak kuartal I/2023.

Dilansir dari Reinsurance News, Jumat, 2 Agustus 2024, diketahui insurtech berbasis AI memperoleh total US$445,81 juta, dengan sebagian besar dana dialokasikan ke organisasi tahap awal. Meskipun demikian, rata-rata ukuran kesepakatan untuk insurtech AI lebih kecil dibandingkan dengan non-AI.

Pendanaan untuk insurtech tahap awal juga naik menjadi US$377,60 juta, tertinggi sejak kuartal I/2023. Rata-rata ukuran kesepakatan meningkat menjadi US$18,46 juta, tertinggi sejak kuartal III/2022, mencerminkan minat investor terhadap investasi yang lebih besar.

Walaupun pendanaan meningkat, total jumlah kesepakatan di kuartal II/2024 adalah yang terendah sejak kuartal II/2020, menunjukkan pergeseran ke arah investasi yang lebih besar dan berdampak.

|Baca juga: Kerugian GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) pada Semester I/2024 Menyusut

|Baca juga: OJK Dukung Percepatan Transformasi Sektor Asuransi

Insurtech berbasis AI mendapatkan sepertiga dari kesepakatan, sementara insurtech yang berfokus pada risiko memperoleh 40 persen. Gallagher Re mencatat bahwa sejak 2012, insurtech AI telah menerima sekitar 16 persen dari total investasi di industri ini.

Kepala Global InsurTech Gallagher Re Andrew Johnston menyatakan penerapan AI pada fungsi risiko, seperti penentuan harga dan underwriting, menawarkan potensi besar, tetapi tantangan regulasi perlu diatasi.

“Teknologi AI memberikan wawasan baru dengan menganalisis data yang sebelumnya tidak dapat diakses, membantu dalam penentuan harga dan penilaian risiko yang lebih akurat,” ujar Johnston.

Gallagher Re juga menyebut machine learning (ML) dan analitik canggih berpotensi merevolusi fungsi risiko perusahaan asuransi, termasuk penentuan harga dan manajemen portofolio. Namun, tantangan utama adalah transparansi internal dalam teknologi ML.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Saqu Dorong Penggunaan QRIS di FEKDI 2024
Next Post Tok! OCBC dan Bank Commonwealth Resmi Merger

Member Login

or