1
1

Jangan Sampai Data Bocor! Berikut 5 Tips Jaga Privasi di Era Digital

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Gaya hidup digital telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Mulai dari belanja daring, transaksi keuangan digital, hingga akses instan terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, semuanya menjadi mudah dan cepat.

Namun di balik kenyamanan ini, aktivitas digital kita juga meninggalkan jejak data yang semakin luas. Data dari e-Conomy SEA 2024 mengungkapkan jumlah transaksi ekonomi digital di Indonesia terus bertumbuh, dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) yang mencapai US$90 miliar sepanjang 2024, meningkat 13 persen secara tahunan.

|Baca juga: CEO Privy Ungkap Tanda Tangan Digital Jadi Fondasi Keamanan Transaksi Elektronik

|Baca juga: 9 Hal yang Wajib Diketahui Nasabah saat Membeli Asuransi Kesehatan dan Jiwa

Sementara jumlah pengguna e-commerce berdasarkan data Statista diperkirakan terus meningkat sebanyak 35 persen, dengan estimasi hingga 99,1 juta pengguna pada 2029. Perkembangan ini membawa peluang besar. Namun, di saat yang sama juga meningkatkan eksposur masyarakat terhadap risiko penyalahgunaan data pribadi.

Kini platform layanan keuangan digital legal sudah dilengkapi fitur keamanan berlapis untuk melindungi data pengguna. Meski demikian, peran pengguna tetap krusial. Kebiasaan kecil seperti menyebarkan data pribadi di media sosial atau tidak sengaja mengklik tautan berbahaya bisa menjadi celah kejahatan digital.

Untuk itu, literasi digital perlu jadi benteng utama agar masyarakat dapat menikmati kenyamanan dunia digital tanpa mengorbankan aspek keamanan. Melihat dinamika ini, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menjelaskan kemudahan yang dihadirkan oleh era digital, termasuk bertransaksi daring, harus dibarengi dengan upaya ekstra dalam melindungi data pribadi.

Saat ini, tambahnya, penyalahgunaan data bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai manipulasi akses akun finansial melalui pencurian identitas, hingga penyebaran informasi pribadi. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran dan menjaga informasi pribadi dengan lebih bijak.

|Baca juga: 5 Instrumen Investasi yang Cocok untuk Pemula

|Baca juga: 5 Ide Liburan Singkat Dekat Jakarta Tanpa Perlu Cuti Panjang

“Dengan langkah pencegahan yang tepat, kenyamanan gaya hidup digital tetap dapat dinikmati tanpa rasa khawatir,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 24 Mei 2025.

Berikut beberapa tips sederhana untuk melindungi data pribadi ketika berinteraksi dalam gaya hidup digital:

1. Jaga informasi pribadi di media sosial

Hindari membagikan data pribadi, seperti tanggal lahir, alamat lengkap, nama ibu kandung, atau kode OTP di media sosial. Tren di media sosial yang seolah sederhana, seperti menunjukkan momen ulang tahun tanpa disadari bisa jadi celah bagi pihak tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan siber.

2. Hati-hati dengan label paket belanja daring

Informasi pada label paket, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap, sering terabaikan. Data ini rawan untuk disalahgunakan. Untuk itu, pastikan selalu merobek atau menghapus informasi tersebut sebelum membuang kemasan.

3. Waspadai tawaran voucher atau hadiah yang terlalu menggiurkan

Promo yang meminta data pribadi tanpa sumber jelas patut dicurigai. Ini bisa menjadi modus phising untuk mencuri informasi Anda. Selain itu, pastikan perangkat Anda dilindungi dengan sistem keamanan yang selalu diperbarui.

4. Hindari penggunaan Wi-Fi publik untuk transaksi keuangan

Jaringan Wi-Fi publik rentan disusupi. Gunakan jaringan pribadi yang aman untuk transaksi pada saat berbelanja secara daring, dan pastikan perangkat Anda dilindungi sistem keamanan yang selalu diperbarui.

5. Abaikan customer service palsu di luar platform resmi

Waspada jika ada pihak yang mengaku sebagai customer service dan meminta Anda melakukan transaksi di luar platform resmi atau menawarkan hadiah dengan syarat pinjaman. Ini tanda penipuan. Transaksi resmi hanya dilakukan di platform e-commerce yang sudah terjamin keamanannya. Jangan pernah berikan data pribadi atau lakukan pembayaran di luar jalur resmi.

“Penyalahgunaan data dapat membuka celah bagi berbagai bentuk penipuan. Karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga keamanan data pribadi, sebagai prioritas utama dalam menerapkan gaya hidup digital. Dalam berbagi informasi, kehati-hatian perlu selalu diterapkan,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BI: Jumlah Uang Beredar di April Tumbuh, Walau Lebih Rendah Dibandingkan Maret
Next Post Pendaftaran Sekolah 2025/2026 Segera Tiba, Berikut 8 Persiapan yang Wajib Dilakukan Orang Tua

Member Login

or