1
1

Jumlah Pengguna Aplikasi Akseleran Tembus 142.000

Media Asuransi, JAKARTA – Sejak meluncurkan aplikasi mobile di Play Store bagi para pengguna smartphone Android di pertengahan September 2018 dan disusul sebulan kemudian untuk perangkat App Store (iOS) kini jumlah pengguna Fintech P2P Lending Akseleran melalui aplikasi sudah menembus lebih dari 142.000 yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Dengan demikian, hingga saat ini kontribusi penggunaan aplikasi Akseleran telah mencapai 81% dan selebihnya melalui desktop sebesar 19%.

CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan, mengatakan bahwa pihaknya terus berusaha untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan teknologi terutama peningkatan kualitas apps dari sisi User Interface (UI) dan User Experience (UX), sehingga semakin memudahkan masyarakat untuk melakukan pengembangan dana dan mengajukan pinjaman di mana saja dan kapan saja.

Secara kumulatif, Ivan menjelaskan, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran sampai pertengahan Mei 2022 berhasil mencapai sebesar Rp4,5 triliun lebih, dengan didukung oleh 175.000 pemberi pinjaman perorangan (retail lender) dan 12 Institutional Lender yang berasal dari perbankan termasuk BPR dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya. 

|Baca juga: Proteksi Asuransi Kredit, Akseleran Sukses Tekan NPL

“Yang menarik sejak resmi diumumkannya pandemi Covid-19 per Maret 2020 hingga pertengahan Mei 2022, sebanyak 77% lender Akseleran melakukan pengembangan dana dari aplikasi dan ini menunjukkan kemudahan akses keuangan yang kami berikan terus diminati meski di rumah saja. Apalagi, untuk mengembangkan dana di Akseleran dapat dilakukan mulai dari Rp100 ribu dan di semua kampanye pinjaman Akseleran sudah diproteksi asuransi kredit sebesar 99% yang artinya melindungi 99% dari pokok pinjaman tertunggak sehingga membuat semua orang semakin nyaman melakukan pendanaan online di Akseleran,” ujar Ivan di Jakarta, Jumat, 27 Mei 2022.

Menurut Ivan, selama hampir lima bulan terakhir di tahun ini, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar lebih dari Rp1,1 triliun atau mengalami pertumbuhan hingga 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan total kumulatif rasio kredit macet (non performing loan/NPL) Akseleran yang tetap terjaga rendah di angka 0,06%.

“Sejauh ini, lima wilayah di Indonesia yang telah memperoleh pinjaman usaha Akseleran paling besar ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur dan disusul wilayah lainnya yang berada di luar Pulau Jawa, antara lain di Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara. Sedangkan beberapa sektor usaha terbesar yang difasilitasi melalui pinjaman usaha Akseleran berasal dari Engineering/Construction dan disusul cukup merata dari sektor lainnya, yakni dari Coal & Related Energy, Oil & Gas, Equipment, dan Business & Consumer Services,” terang Ivan.

Di sisi lain, Ivan menerangkan, dengan semakin meluasnya penyaluran pinjaman usaha Akseleran di luar Pulau Jawa turut mendorong pertumbuhan rata-rata penyaluran pinjaman secara bulanan yang saat ini berada di kisaran Rp230 miliar hingga Rp250 miliar per bulan.

“Ditambah lagi dengan adanya fitur terfavorit di aplikasi Akseleran yaitu Referral Program yang akan memberikan tambahan pendapatan kepada para lender, yakni si pemberi kode (referrer) berhak mendapat bonus referral 0,5% dari total pemberian pinjaman referre selama 6 bulan sejak referre mendaftar sehingga akan terus meningkatkan penyaluran pinjaman usaha Akseleran untuk mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia,” tambah Ivan.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Rubrik Luncurkan Produk Ransomware Recovery Warranty  
Next Post Genjot Ekspor Nasional, Asuransi Asei Teken Kerja Sama dengan Kemendag

Member Login

or