Media Asuransi, JAKARTA – Hasil survei terbaru dari Kaspersky yang berjudul ‘Excitement, Superstition, and Great Insecurity – How Global Consumers Engage with the Digital World’ menyebutkan kecerdasan buatan (AI) semakin mengintegrasikan dirinya dalam kehidupan manusia.
Mengutip Kaspersky, Sabtu, 17 Agustus 2024, survei ini mengungkap AI tidak hanya mengambil peran baru di berbagai bidang, tetapi juga dianggap mampu menjadi pemimpin yang lebih baik dari manusia. Sebanyak 34 persen responden percaya AI dapat menjadi pemimpin yang lebih adil karena sifatnya yang tidak memihak.
|Baca juga: Dorong Mahasiswa Aktuaria untuk Internship, Ketua PAI: Langkah Penting Sebelum Memulai Karier
Lebih dari setengah responden (57 persen) siap menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi dalam kehidupan sehari-hari, sementara 31 persen menyatakan minat untuk memanfaatkan AI dalam membantu menemukan pasangan melalui aplikasi kencan.
Menurut statistik dari Similarweb, ChatGPT, chatbot yang paling populer di dunia, mencatat 153 juta kunjungan pada bulan pertama sejak peluncurannya pada November 2022 dan mencapai puncaknya dengan dua miliar kunjungan pada April 2024.
|Baca juga: Bukan via Bunga Tinggi untuk Gaet Nasabah, Bank Jago Justru Genjot Strategi Ini
Melihat perkembangan pesat AI, Kaspersky melakukan studi mendalam untuk mengeksplorasi tingkat kepercayaan terhadap AI di berbagai aspek kehidupan, mulai dari manajemen di tempat kerja hingga pengambilan keputusan penting dalam hidup.
AI dapat menjadi bos yang lebih adil daripada manusia
Sebanyak 34 persen responden yakin AI dapat menjadi bos yang lebih adil daripada manusia, sementara hampir setengah responden (47 persen) memperkirakan dalam waktu dekat, anak-anak akan belajar melalui pengalaman virtual dan Metaverse.
Setengah dari semua konsumen (50 persen) merasa AI telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan mereka, dengan 43 persen memiliki pandangan positif terhadap potensi AI dalam menciptakan peluang baru dan meningkatkan kualitas hidup.
Mayoritas responden juga mengakui kemampuan AI di bidang kreatif, dengan 62 persen percaya AI dapat menghasilkan karya seni yang kredibel. AI juga dianggap asisten dan pendamping yang dapat diandalkan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari separuh responden (57 persen) tertarik menggunakan AI dalam mengelola aktivitas harian mereka dengan lebih efisien.
Sebanyak 48 persen dari responden siap menggunakan chatbot AI untuk percakapan daring, dan 31 persen berminat untuk memanfaatkannya dalam mencari pasangan di aplikasi kencan. Sebanyak 48 persen percaya hubungan manusia akan mengalami perubahan signifikan akibat dampak AI, terutama jika karakter virtual mulai menggantikan pasangan di dunia nyata.
|Baca juga: Banyak Nasabah Tidak Aktif di Bank Digital, Ini Respons Bank Jago
Manajer Grup Pengembangan Riset Kaspersky Vladislav Tushkanov menyebutkan kita sekarang menyaksikan adopsi AI yang semakin meluas sebagai alat berharga dalam berbagai bidang. AI kini tidak hanya digunakan untuk pemrosesan dan analisis data, tetapi juga mulai mengambil peran pribadi yang lebih menarik, seperti dalam percintaan, pendidikan, dan pekerjaan.
“Seiring perkembangan teknologi AI, potensi untuk mendorong inovasi dan memperkaya pengalaman manusia semakin terasa. Namun, perkembangan ini juga membawa risiko dan ancaman baru, seperti ketergantungan berlebihan, phishing berbasis AI, deepfake, dan pencurian identitas. Tantangan-tantangan ini perlu diatasi di berbagai level,” ungkapnya.
Untuk melindungi pengguna dari ancaman yang dipicu oleh AI, Kaspersky menyarankan beberapa langkah pencegahan:
- Memasang solusi keamanan siber terpercaya yang mampu mendeteksi phishing yang disempurnakan AI dan mencegah interaksi dengan halaman berbahaya.
- Menghindari kepercayaan penuh pada permintaan data atau uang segera, bahkan jika permintaan tersebut tampak berasal dari orang terdekat, serta memverifikasi keasliannya melalui metode komunikasi alternatif.
- Memanfaatkan pemeriksa privasi daring untuk menyesuaikan pengaturan privasi dan membatasi risiko pencurian identitas yang disempurnakan oleh AI.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News