Media Asuransi, JAKARTA – Penyedia layanan pembiayaan digital berbasis Buy Now Pay Later (BNPL) Kredivo mendorong ekspansi pembiayaan produktif seiring peluncuran layanan bisnis loan yang menawarkan plafon lebih besar dan bunga lebih rendah.
Perusahaan menargetkan porsi pembiayaan produktif mencapai 20 persen pada akhir 2025, mengikuti dorongan regulator agar industri pendanaan berbasis teknologi memperbesar kontribusi ke sektor tersebut.
“Kita lagi mengusahakan meraih 20 persen (produktif) karena kita juga sudah ngeluarin bisnis loan juga sekarang,” ujar SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari, dalam acara Media Workshop KrediCourse di Jakarta, Selasa, 2 Desember 2025.
Indina menyebut penyaluran ke sektor produktif saat ini sudah mendekati capaian tersebut, sementara sekitar 80 persen portofolio Kredivo masih didominasi pembiayaan konsumtif. Dengan hadirnya layanan bisnis loan, Kredivo menargetkan penyaluran ke sektor produktif dapat meningkat lebih agresif hingga akhir tahun.
Ia menjelaskan produk bisnis loan memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan pinjaman tunai personal. Pembiayaan ini menyasar kebutuhan usaha dengan nilai lebih besar, namun mensyaratkan kelengkapan dokumen tertentu.
“Kalau bisnis loan bisa lebih besar, tapi dia harus provide beberapa dokumen. Size yang lebih tinggi dengan bunga yang lebih rendah,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
