1
1

OJK: Penipuan Transaksi Jual Beli Online Jadi Peringkat Pertama Pengaduan Konsumen

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. | Foto: OJK

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan penipuan transaksi jual beli daring menduduki posisi pertama dalam pengaduan konsumen. Pengaduan itu tentang penyalahgunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam penipuan layanan keuangan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menjelaskan kemajuan teknologi dalam AI memiliki potensi penyalahgunaan yang sangat besar, utamanya dalam tiruan suara atau voice cloning dan tiruan wajah atau deepfake.

|Baca juga: ADHI, ESSA, PANI, dan SIDO Jadi Rekomendasi Saham Berpotensi Cuan Hari Ini

|Baca juga: IHSG Tetap Tangguh Meski Overbought, IPOT Rekomendasikan Saham-saham Bullish

Perkembangan penipuan itu bertujuan untuk menipu korban lebih meyakinkan. “Sehingga hal ini membuat orang yang kemudian menjadi korban itu lengah atau tertipu untuk melakukan transfer dan lain-lain,” ucap Frederica, dalam konferensi pers hasil RDKB OJK, Senin, 4 Agustus 2025.

Ia menambahkan OJK juga kerap mendapatkan pengaduan terkait penyalahgunaan AI berdasarkan foto konsumen yang digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab. Sampai dengan 9 Juni 2025, OJK mendapat pengaduan terbanyak yakni dari transaksi pembelanjaan daring.

“Modus penipuan atau scam yang paling banyak digunakan adalah penipuan transaksi belanja yaitu jual-beli daring,” terang Frederica.

|Baca juga: OJK Pede Kesepakatan Tarif AS-RI Bawa Angin Segar untuk Sektor Keuangan Indonesia

Biasanya, lanjutnya, alur yang akan terjadi ialah konsumen akan belanja dengan harga yang lebih murah, kemudian melakukan transaksi dan baru terlihat jika transaksi tersebut adalah scam. OJK mencatatkan sekitar 39.108 laporan yang terkait dengan jual beli daring.

Selain transaksi jual beli daring di urutan pertama, masih kata Friderica, penipuan dengan fake call yang menduduki posisi kedua juga tercatat dengan jumlah 20.628 laporan. Dilanjutkan dengan penipuan investasi sejumlah 14.533 laporan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Bitcoin Rebound, Altcoin Diperkirakan Menyusul
Next Post Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Diganjar Peringkat idA+ dengan Prospek Stabil

Member Login

or