1
1

Penipuan Berbasis AI Makin Canggih dan Marak, OJK Minta Masyarakat Lebih Waspada

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. | Foto: OJK

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan saat ini penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam modus penipuan dan scam keuangan semakin marak terjadi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan modus kerap terjadi antara lain meniru atau menduplikasi identitas berizin atau legal. Kemudian modus lainnya ialah penawaran investasi berkedok aset kripto.

|Baca juga: Demonstrasi Rusak Gedung DPR hingga Kantor Kepolisian, OJK Pastikan Asuransi Bayar Klaim!

Selain itu, lanjutnya, penipuan lewat penawaran investasi robot trading atau SMS palsu dan yang terbaru adalah pemalsuan bukti transfer menggunakan AI. “Modus-modus tersebut sebenarnya masuk dalam modus social engineering dan juga peretasan akun yang selama ini masih sering terjadi,” ujar Friderica, Kamis, 4 September 2025.

Dirinya menambahkan sebagian besar pelaku penipuan saat ini sering berpura-pura menjadi customer service dari Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), travel agent, lembaga pemerintah, internet provider, dan lain-lain.

“Nantinya penipu ini akan meminta informasi dari masyarakat untuk memberikan PIN dan OTP mereka,” ucapnya.

|Baca juga: Penyidik OJK Selesaikan 20 Perkara di Sektor Asuransi hingga Akhir Agustus, Total Capai 156 Perkara!

|Baca juga: OJK Siapkan 3 Formula Khusus Antisipasi Risiko Gejolak di Masa Mendatang

Oleh karena itu, OJK terus mengimbau masyarakat agar mengedepankan legalitas dan cara berpikir logis. OJK berkomitmen untuk terus memberikan kegiatan literasi dan edukasi secara bersama-sama dengan seluruh stakeholder. Inisiatif ini dilakukan demi mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai penipuan yang saat ini terjadi.

“Jadi pertama harus cek legalitasnya dan kedua logis atau enggak setiap penawaran,” pungkas Friderica.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) dan Muhammadiyah Dirikan Perusahaan Patungan
Next Post Menpar Dorong Pariwisata Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat

Member Login

or