Media Asuransi, JAKARTA — Aktivitas pinjaman di sektor Peer to Peer Lending (P2P lending) atau pinjaman daring (pindar) mengalami peningkatan signifikan menjelang tahun ajaran baru 2025.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya lonjakan penyaluran pinjaman yang mengindikasikan pola musiman, terutama berkaitan dengan kebutuhan biaya pendidikan.
|Baca juga: AXA Financial Soroti 3 Tantangan Besar Implementasi IFRS 17, Apa Saja?
|Baca juga: Dicecar BEI tentang Volatilitas Transaksi Saham, Manajemen MSIG Life (LIFE) Buka Suara
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyampaikan outstanding pembiayaan industri fintech lending per Juni 2025 tumbuh sebesar 25,06 persen secara tahunan (yoy), menjadi Rp83,52 triliun.
Lebih lanjut, Agusman menjelaskan, peningkatan tersebut sejalan dengan tren historis yang menunjukkan adanya lonjakan penyaluran pinjaman pada Mei, yakni menjelang dimulainya tahun ajaran baru.
“Penyaluran pembiayaan baru pada Mei 2025 meningkat 9,38 persen month-to-month (mtm) menjadi sebesar Rp28,68 triliun,” jelasnya, dikutip dari jawaban tertulis RDKB OJK, Kamis, 7 Agustus 2028.
|Baca juga: Ketua Komisi XI Usul Ekspor Emas Dilarang untuk Perkuat Cadangan Ekonomi RI
|Baca juga: Bos AXA Financial Ngaku Santai Hadapi IFRS 17, Ternyata Ini Alasannya!
Tren serupa juga tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya, di mana Agusman mengatakan, penyaluran pembiayaan baru pada Mei 2024 turut mengalami peningkatan sebesar 15,69 persen secara month-to-month menjadi Rp25,08 triliun.
Ia menilai pola peningkatan ini menunjukkan adanya siklus musiman pada penyaluran pinjaman yang berkaitan erat dengan kebutuhan khusus, seperti biaya pendidikan yang meningkat setiap kali menjelang tahun ajaran baru.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News