1
1

Setelah Paruh Kedua 2022 Sangat Menantang, Berikut Tren Fintech Teratas untuk Paruh Pertama 2023 

Ilustrasi. | Foto: Fintech.id

Media Asuransi, GLOBAL – Paruh kedua tahun 2022 sangat menantang bagi sektor fintech secara global di tengah kombinasi kondisi ekonomi yang menantang seperti inflasi tinggi dan suku bunga serta tantangan pasar tertentu seperti kurangnya IPO dan peluang keluar, tekanan valuasi yang terus menurun dan tekanan margin bagi perusahaan di area seperti beli sekarang, bayar nanti.

Dengan sedikit tanda bahwa kondisi pasar yang menantang akan mulai mereda saat kita memasuki paruh pertama 2023, investasi fintech diperkirakan akan tetap relatif lemah, bahkan dibandingkan dengan paruh kedua 2022, meskipun sejumlah subsektor fintech diperkirakan akan lebih tangguh daripada yang lain . Berikut adalah prediksi teratas kami untuk fintech di paruh pertama 2023, dikutip dari laman kpmg.com:

Pertama, ukuran kesepakatan M&A akan relatif lebih kecil. Dengan valuasi yang diperkirakan akan tetap relatif tidak stabil di semester I/2023, kemungkinan transaksi mega M&A nilai kesepakatan US$10 miliar akan relatif rendah. Aktivitas M&A secara umum dapat meningkat karena valuasi menjadi stabil dan perusahaan atau fintech besar dengan kantong yang dalam mencari peluang untuk mengambil perusahaan dengan harga bagus.

|Baca juga: Investasi Fintech di Asia Pasifik Cetak Rekor Baru pada 2022

Kedua, solusi B2B akan terus menarik investasi yang solid. Dengan banyak perusahaan, baik dengan sektor jasa keuangan dan seterusnya, yang berfokus pada pemotongan biaya dan mendorong lebih banyak nilai pelanggan, solusi B2B akan tetap menjadi prioritas utama untuk investasi.

Ketiga, ketika pada solusi berbasis blockchain non-crypto akan tumbuh. Ketika investor menarik kembali untuk mengevaluasi kembali pendekatan mereka untuk melakukan investasi dalam crypto, bidang inovasi blockchain lainnya akan melihat minat yang meningkat, seperti solusi pembayaran lintas batas, game, dan NFT.

Keempat, solusi fintech berbasis AI akan mendapatkan lebih banyak perhatian dari investor. Akan ada minat yang meningkat pada solusi fintech berbasis AI, terutama di bidang-bidang seperti analitik data berbasis AI, penilaian risiko waktu nyata, dan keterlibatan pelanggan.

Kelima, regulator akan lebih mengawasi ruang crypto. Mengingat peristiwa tahun 2022, regulator di seluruh dunia kemungkinan akan lebih mengawasi perusahaan dan aktivitas di ruang crypto.

Keenam, Fintech yang berfokus pada ESG akan mengalami pertumbuhan. Dengan perubahan iklim sebagai prioritas utama bagi pemerintah, bisnis, dan konsumen, minat dan investasi dalam solusi fintech yang selaras dengan ESG kemungkinan besar akan tumbuh secara signifikan. Investasi bisa sangat beragam, mulai dari platform pembiayaan untuk proyek energi terbarukan hingga solusi regtech yang berfokus pada ESG.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Zurich Gandeng SEA Electric untuk Produsen Truk Nol Emisi
Next Post BNI Sekuritas Resmikan Digital Financial Center Vokasional Universitas Indonesia 

Member Login

or