Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menilai kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Hal itu terlihat dari data peningkatan nilai transaksi uang elektronik maupun transaksi digital banking.
Data BI menunjukkan bahwa ilai transaksi uang elektronik (UE) pada kuartal II/2023 meningkat 14,82 persen year on year (yoy) sehingga mencapai Rp111,35 triliun. Sedangkan nilai transaksi digital banking tercatat Rp13.827 triliun atau tumbuh sebesar 11,6 persen yoy.
|Baca juga: Transaksi Digital Banking Naik 28,35 Persen Menjadi Rp4.332,1 Triliun
Sementara itu, nominal transaksi QRIS terus menunjukkan pertumbuhan sebesar 104,64 persen yoy sehingga mencapai Rp49,65 triliun. “Dengan jumlah pengguna 37,0 juta dan jumlah merchant 26,7 juta yang sebagian besar UMKM,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 28 Juli 2023.
Menurutnya, Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk inklusi ekonomi keuangan dan kerja sama antarnegara. Dia jelaskan pula bahwa nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit mencapai Rp2.115,57 triliun atau tumbuh sebesar 3,0 persen yoy.
Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada kuartal II/2023 meningkat 8,74 persen yoy sehingga menjadi Rp992,2 triliun. Menurut Erwin, Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI.
BI antara lain dengan melanjutkan kerja sama kelembagaan dalam pengedaran uang Rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) melalui kegiatan kas keliling, kas titipan, dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News