Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan lima strategi utama sebagai prioritas dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Pergadaian 2025–2030 yang resmi diluncurkan di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Sebanyak lima strategi tersebut mencakup pertama penguatan permodalan, tata kelola, manajemen risiko, dan SDM. Kedua, penguatan pengawasan, pengaturan, dan perizinan. Ketiga, penguatan edukasi dan pelindungan konsumen. Keempat, pengembangan elemen ekosistem. Kelima, penguatan pengembangan produk/jasa, pasar, dan infrastruktur.
|Baca juga: Roadmap Pergadaian Meluncur, Bos OJK: Dorong Inovasi Produk yang Adaptif dengan Zaman
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan peluncuran peta jalan ini merupakan hasil kerja kolaboratif dan sinergi antara OJK, Persatuan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI), kementerian/lembaga, dan para pemangku kepentingan lainnya.
”Ini mencerminkan semangat kebersamaan memperkuat industri,” ujar Mahendra, dalam peluncuran Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pergadaian 2025–2030, di Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Mahendra menjelaskan kehadiran peta jalan ini menjadi pedoman dan komitmen bersama seluruh pelaku usaha pergadaian agar beroperasi secara profesional, berdaya saing, serta memberikan perlindungan optimal bagi masyarakat.
|Baca juga: KB Bank (BBKP) Angkat Widodo Suryadi Jadi Direktur, Robby Mondong Pindah ke Posisi Ini!
|Baca juga: Data Keyakinan Konsumen BI Turun, OJK Bilang Gini Dampaknya ke Industri Pergadaian
Melalui ketentuan perizinan dan pengawasan berbasis risiko, serta penerapan prinsip tata kelola yang kuat, peta jalan ini diharapkan dapat memperkuat fondasi industri pergadaian agar lebih sehat dan berkelanjutan. Mahendra juga menekankan pengembangan industri pergadaian tak bisa dilepaskan dari dinamika ekonomi nasional maupun global.
“Saya mengharapkan penyusunan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Pergadaian 2025–2030 ini menegaskan kembali komitmen kita bersama untuk menjadikan pergadaian bukan sekadar penyediaan pinjaman, tapi juga mitra pemberdayaan ekonomi nasional,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News