1
1

5 Negara dengan Harga BBM Termurah di Dunia

Media Asuransi, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia yang mengalami kenaikan sangat tinggi membuat harga bahan bakar minyak (BBM) juga mahal di negara-negara yang tidak memberikan subsidi energi. Hal ini memicu inflasi yang sangat tinggi di negara-negara Barat. Berdasarkan data dari Global Petrol Price, harga BBM RON 95 di Amerika Serikat dibanderol hampir Rp20.000/liter.

BBM RON 95 di Indonesia setara dengan Pertamax Plus yang sudah tidak dijual lagi oleh Pertamina sejak 2016. Harga BBM di setiap negara memang berbeda-beda, tergantung dari kebijakan yang diterapkan pemerintahnya, seperti besarnya pajak begitu juga dengan ada atau tidaknya subsidi.

Baca juga: Rusia Bertemu AS dan Sekutu di Bali, Ini yang Bakal Dibahas

Di Indonesia, BBM khususnya RON 90 (Pertalite) masih disubsidi pemerintah, sehingga harganya Pertalite tetap Rp7.650/liter. Pertamax di kisaran Rp12.500/liter, dan Pertamax Turbo sekitar Rp14.500/liter. Harga Pertamax Turbo yang merupakan RON 98 jauh lebih murah dari RON 95 di Amerika Serikat.

Harga BBM di Indonesia memang di bawah harga keekonomiannya karena adanya subsidi. Di tahun ini pemerintah menggelontorkan Rp520 triliun di tahun ini untuk subsidi energi, termasuk BBM dan gas. Tetapi jangan kaget jika ada negara yang menjual BBM RON 95 seharga permen, bahkan lebih murah lagi.

Baca juga: Bukan AS atau Indonesia, Ini Pasar Saham Terbaik di Dunia

Venezuela, adalah negara dengan harga BBM paling murah di dunia, bahkan sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Data dari Global Petrol Price menunjukkan harga BBM RON 95 di Venezuela cuma Rp332/liter!

Tidak hanya Venezuela, ada dua negara lagi yang menjual BBM RON 95 di bawah Rp1.000/liter. Di Libya harganya Rp465/liter, dan di Iran Rp800/liter.

Kemudian ada Suriah dan Aljazair yang melengkapi 5 besar negara dengan BBM termurah. Harga RON 95 di kedua negara tersebut Rp4.285/liter dan Rp4.701/liter.

Selain penerapan subsidi, ada beberapa faktor yang membuat harga BBM di negara-negara tersebut sangat murah. Yang utama, negara tersebut adalah produsen minyak mentah.

Venezuela misalnya, berdasarkan data dari OPEC sepanjang tahun 2020 rata-rata tingkat produksinya mencapai 560.000 barel/hari. Sementara itu, konsumsi di dalam negeri rata-rata hanya 242.000 barel/hari pada tahun yang sama.

Tingkat produksi tersebut sebenarnya jauh lebih besar, tetapi karena sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat, Venezuela tidak bisa mengekspor minyaknya dengan jumlah yang besar.

Lima tahun lalu, tingkat produksi minyak mentah Venezuela masih di atas 2 juta barel/hari, dan terus menurun hingga saat ini. Dengan tingkat produksi yang besar, dan terbatasnya pasar ekspor akibat saksi Amerika Serikat, konsumsi dalam negeri tentunya dengan mudah bisa terpenuhi.

Selain itu, pemerintah Venezuela juga memberikan subsidi energi yang besar sehingga harga bensin bisa murah.

Namun, dengan murahnya harga BBM tersebut, Venezuela justru mendapat masalah. BBM banyak diselundupkan ke luar negeri karena harganya jauh lebih mahal. Saat krisis melanda Venezuela di 2018, kerugian akibat penyelundupan BBM ke luar negeri mencapai US$ 18 miliar per tahun.

Iran juga senasib dengan Venezuela, meski salah satu produsen minyak mentah besar, tetapi tidak bisa mengekspor dalam jumlah yang banyak akibat sanksi dari Amerika Serikat. Pada 2020, rata-rata produksi minyak mentah mencapai hampir 2 juta barel/hari, sementara konsumsi dalam negeri mencapai 1,7 juta barel/hari.

Negara produsen minyak mentah, plus memberikan subsidi energi membuat harga BBM jadi sangat murah. Sebaliknya, negara importir dan tanpa subsidi membuat harganya jadi sangat mahal.

Melansir data Global Petrol Price, Hong Kong menjadi negara dengan harga BBM RON 95 termahal, lebih dari Rp45.000/liter. Kemudian di urutan kedua ada Islandia yang harganya sekitar Rp38.000/liter. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Mengenal Peran Underwriter dalam Asuransi
Next Post Kasus Emas 7 Ton, Crazy Rich Surabaya Menang Gugatan atas Antam

Member Login

or