Media Asuransi, JAKARTA – Menyimpan dana di bank merupakan solusi yang aman. Terutama bila dibandingkan dengan menyimpan dana di rumah yang berisiko mengalami kerugian, misalnya, pencurian, kebakaran, atau kerusakan akibat serangga.
Selain keamanan finansial, menyimpan uang di bank memberikan akses kepada berbagai layanan keuangan yang disediakan oleh bank. Pasalnya, dengan adanya kebijakan penjaminan simpanan oleh pemerintah membuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan semakin meningkat.
|Baca juga: Begini Cara Mengatasi Rekening Bocor agar Kerugian Tidak Bertambah
|Baca juga: Jangan Sampai Salah Lagi, Berikut 6 Prinsip Dasar Asuransi yang Wajib Dipahami!
Namun, ada risiko yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, langkah-langkah tertentu perlu diambil untuk memastikan keamanan tabungan di bank. Mengutip SMBC Indonesia, Minggu, 23 November 2025, berikut tipsnya:
1. Rahasiakan data pribadi
Penting untuk menggunakan data pribadi dengan bijak. Beberapa informasi pribadi yang bersifat rahasia seperti nama ibu kandung, tanggal lahir, alamat, user id, kata sandi mobile banking, pin transaksi, dan kode OTP. Ini juga terkait dengan penggunaan sosial media yang cerdas. Hindari berbagi foto KTP dan lebih-lebih menampilkan nomor ponsel pribadi di platform sosial media.
|Baca juga: 4 Tips Jitu Menggunakan Pinjaman Digital dengan Bijak
|Baca juga: Mau Liburan ke Kuala Lumpur? Ini 4 Alasan Terbang via Bandara Subang Jadi Pilihan Cerdas
2. Ubah PIN secara berkala
Tindakan awal untuk mencegah potensi pembobolan adalah dengan secara rutin mengubah PIN. Pilihlah kombinasi PIN yang tidak bisa ditebak dan hindari menggunakan kombinasi yang terkait dengan tanggal lahir, atau nomor telepon.
Selain itu, perlu memberikan perhatian khusus terhadap penggunaan kata sandi pada layanan mobile banking. Pilihlah kombinasi yang kompleks, termasuk penggunaan huruf kapital, huruf kecil, karakter khusus, dan angka. Pastikan juga untuk menggunakan PIN yang berbeda jika Anda memiliki lebih dari satu rekening.
3. Aktifkan layanan notifikasi transaksi
Aktifkan layanan notifikasi transaksi melalui SMS atau email. Dengan demikian, Anda akan segera tahu jika ada aktivitas yang mencurigakan di rekening Anda. Pastikan juga untuk menghindari melakukan transaksi perbankan daring di komputer atau jaringan publik yang tidak aman. Anda wajib menggunakan perangkat pribadi dan jaringan yang aman.
|Baca juga: Bukan Sekadar Pajangan, Action Figure Ternyata Bisa Jadi Investasi Menggiurkan!
|Baca juga: Mau Keuangan Stabil? Saatnya Belajar Investasi Sejak Dini
4. Cek saldo tabungan dan riwayat transaksi secara rutin
Untuk meminimalkan potensi risiko pembobolan, disarankan untuk secara berkala memeriksa saldo tabungan dan catatan transaksi. Dengan melaksanakan langkah ini, Anda dapat tetap terinformasi dan memantau setiap peristiwa transaksi secara rinci.
Dengan demikian, apabila muncul transaksi yang tidak dapat diidentifikasi, Anda dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan, termasuk melaporkannya kepada pihak berwenang seperti lembaga perbankan dan pihak berwajib lainnya.
5. Simpan buku tabungan dan kartu ATM
Dalam penggunaan kartu ATM, pastikan selalu menjaga keamanan dengan teliti dan hindari penyerahan kartu kepada pihak lain. Pastikan juga agar tidak ada seorang pun yang memperoleh informasi PIN ATM Anda guna menghindari potensi penyalahgunaan.
|Baca juga: Begini 5 Cara Ngopi Hemat yang Bikin Dompet Tidak Jebol
|Baca juga: Bukan Sepi Pembeli, Ini 5 Kesalahan Keuangan yang Bikin UMKM Bangkrut!
6. Pilih bank yang terpercaya
Sebelum menentukan bank sebagai tempat penyimpanan dana Anda, disarankan untuk melakukan penelitian menyeluruh terkait bank tersebut. Lakukan penyeleksian bank yang memiliki reputasi yang solid dan catatan historis yang tidak tercela. Pastikan bank tersebut terdaftar sebagai peserta dalam skema penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
