Media Asuransi, GLOBAL — Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di industri asuransi Asia-Pasifik melambat signifikan pada kuartal III/2025. Berdasarkan analisis lembaga pemeringkat S&P Global, hanya terdapat 14 transaksi selama periode tersebut, turun dari 20 transaksi pada kuartal sebelumnya dan 17 transaksi pada periode yang sama tahun lalu.
S&P Global mencatat dari total transaksi yang tercatat, Jepang memimpin dengan enam kesepakatan, disusul Australia dan Selandia Baru yang mencetak tiga transaksi, serta masing-masing satu transaksi di India dan Asia Tenggara. Pada 2024, kawasan Asia Tenggara, China daratan, dan Jepang masing-masing hanya membukukan satu aksi M&A.
Melansir Asia Insurance Review, Kamis, 13 November 2025, penurunan ini terjadi setelah kuartal I/2025 sempat mencatat lonjakan menjadi 26 transaksi, termasuk tujuh kesepakatan di Australia dan Selandia Baru. S&P Global menilai perlambatan pada kuartal III bukan berarti minat investor melemah.
Agensi tersebut mencontohkan langkah Sompo Holdings Inc yang pada Agustus menyetujui rencana akuisisi Aspen Insurance Holdings, sebuah sinyal bahwa ekspansi perusahaan Jepang ke pasar Amerika Serikat masih berlanjut.
Selain itu, DB Insurance dari Korea Selatan juga menutup kuartal dengan rencana mengakuisisi The Fortegra Group Inc senilai sekitar 1,65 miliar dolar AS dari Tiptree Inc dan Warburg Pincus LLC.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
