1
1

Anggota Komisi XI DPR RI: Ekonomi 2022 Belum Sanggup Tingkatkan Kesejahteraan

Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, beberapa waktu lalu. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Kebijakan ekonomi yang ditempuh Pemerintah Indonesia, sampai saat ini dinilai mampu melindungi kondisi fiskal yang relatif stabil, serta stabilitas ekonomi makro cukup sehat. Namun, belum terlihat jelas dampaknya bagi upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas dan daya saing SDM nasional.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, dalam keterangan tertulis bertajuk Evaluasi Ekonomi Akhir Tahun 2022 yang dikutip dari laman dpr.go.id, Senin, 1 Januari 2023.

|Baca juga: Cek Pertumbuhan Ekonomi, Komisi XI DPR Kunjungi Maluku Utara

Anis menjelaskan bahwa stabilitas fiskal dan ekonomi makro yang terjaga dengan baik, tidak diimbangi oleh kinerja pemerintah secara sektoral, terutama sektor-sektor, seperti pertanian, industri manufaktur dan perdagangan, yang menghimpun banyak tenaga kerja.

Dia mengingatkan bahwa tema kebijakan fiskal dan APBN tahun 2022 adalah pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Namun menurutnya hal tersebut belum dapat terealisasi, bahkan terdapat kecenderungan stagnasi terutama kualitas SDM.

“Belum sepenuhnya berdampak terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat, bahkan terdapat kecenderungan terjadinya stagnasi dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), mulai dari kualitas pendidikan, kesehatan hingga daya saing,” ujarnya.

Salah satu yang disoroti oleh Anis ialah rasio utang terhadap PDB meningkat secara tajam. Posisi utang pemerintah per 31 Oktober 2022 mencapai Rp7.496,7 triliun, dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 38,36 persen. Demikian pula terkait pembayaran bunga utang yang kian menyempitkan fiskal negara, dengan perkiraan akan mencapai Rp403,9 triliun, sampai dengan akhir tahun 2022.

“Angka (utang) ini meningkat dibandingkan dengan posisi Desember 2021 mencapai Rp6.908,87 triliun atau meningkat sebesar 8,5%. Sampai dengan akhir tahun 2022 nilai dan rasio utang terhadap GDP masih tinggi. Fantastisnya nilai tersebut porsinya mencapai 20,87% dari total belanja pemerintah pusat tahun 2022,” lanjut Anis.

editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Garuda Indonesia Terbitkan Sukuk Bunga Baru US$78,01 Juta
Next Post PMI Desember 2022: Sektor Manufaktur Indonesia Terus Berekspansi
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or