Media Asuransi, JAKARTA – Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan merupakan dua bentuk perlindungan keuangan yang sangat penting dalam merencanakan masa depan finansial kamu. Meskipun keduanya bertujuan melindungi, mereka berfokus pada aspek yang berbeda dalam kehidupan seseorang.
Melansir Allianz, Minggu, 21 September 2025, sebelum memutuskan mana asuransi yang lebih tepat untuk kebutuhan kamu, yuk, kenali beberapa perbedaan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan di bawah ini.
Tujuan asuransi jiwa vs asuransi kesehatan
Asuransi jiwa dirancang untuk memberikan perlindungan finansial kepada keluarga dan orang yang kamu cintai jika kamu meninggal dunia. Dalam polis asuransi jiwa, penerima manfaat akan menerima sejumlah uang tertentu (manfaat kematian) jika tertanggung meninggal dunia selama masa pertanggungan polis.
Fokus utama asuransi jiwa adalah memberikan dukungan finansial kepada keluarga yang ditinggalkan agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, membiayai pendidikan anak-anak, atau memenuhi kebutuhan lainnya.
Sebaliknya, asuransi kesehatan dirancang untuk membantu menanggung biaya perawatan kesehatan dan medis. Ini mencakup berbagai layanan kesehatan, mulai dari kunjungan dokter, biaya rawat inap, hingga obat-obatan.
|Baca juga: All Time High! 277 Pertanyaan Menghujani OJK: Stabilitas Industri Keuangan vs Demonstrasi Membara
|Baca juga: POJK Kemudahan Akses Pembiayaan UMKM Meluncur, Legislator: Kabar Baik bagi Masyarakat!
Tujuan asuransi kesehatan adalah melindungi tertanggung dari beban biaya kesehatan yang mahal. Dalam kondisi sakit atau kecelakaan, asuransi kesehatan dapat memberikan jaminan finansial agar kamu tidak perlu khawatir tentang beban biaya perawatan medis.
Manfaat dan payouts asuransi jiwa vs asuransi kesehatan
Manfaat utama asuransi jiwa adalah pembayaran manfaat kematian kepada ahli waris atau orang yang kamu tentukan sebagai penerima manfaat. Payout ini biasanya diberikan dalam satuan jumlah tunai yang telah disepakati di dalam polis, yang dapat digunakan sesuai kebutuhan penerima manfaat.
Sedangkan, asuransi kesehatan menyediakan berbagai manfaat, termasuk pembayaran untuk kunjungan dokter, rawat inap, pembedahan, dan perawatan medis lainnya. Manfaat ini dapat dibayarkan langsung kepada penyedia layanan kesehatan atau reimbursement kepada tertanggung, tergantung pada polis dan jenis layanan yang diterima.
Premi dan masa pertanggungan asuransi jiwa vs asuransi kesehatan
Premi asuransi jiwa biasanya lebih rendah daripada premi asuransi kesehatan karena risiko kematian cenderung lebih rendah. Masa pertanggungan dapat berlangsung selama 10, 20, 30 tahun, atau seumur hidup, tergantung pada jenis polis yang kamu pilih.
Premi asuransi kesehatan cenderung lebih tinggi karena biaya perawatan kesehatan yang terus menerus mengalami peningkatan selaras dengan inflasi medis. Masa pertanggungan dapat berlangsung setahun atau lebih, tergantung pada kebijakan dan pembaharuan yang dilakukan.
Pemilihan dan kriteria kelayakan asuransi jiwa vs asuransi kesehatan
Proses pendaftaran asuransi jiwa sering melibatkan pemeriksaan kesehatan dan pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan gaya hidup tertanggung. Namun, beberapa jenis asuransi jiwa tanpa pemeriksaan medis, juga tersedia.
|Baca juga: OJK Sebut Dana Rp200 Triliun dari Pemerintah Permudah UMKM Akses Kredit Perbankan
|Baca juga: Pemerintah dan Banggar DPR Sepakati Usulan Postur APBN 2026, Defisit Anggaran Ditetapkan 2,68%!
Asuransi kesehatan juga memerlukan pemeriksaan dan pertanyaan kesehatan untuk menilai risiko kesehatan tertanggung. Pemilihan dan kriteria kelayakan asuransi kesehatan yang berbeda dari asuransi jiwa, juga terdapat dalam hal manfaat, di mana manfaat asuransi kesehatan akan lebih variatif menyesuaikan dengan kondisi perawatan medis di rumah sakit seperti rawat inap, rawat jalan dan rawat gigi yang tentunya berpengaruh pada variasi premi yang akan diberlakukan.
Pembaharuan dan penyesuaian asuransi jiwa vs asuransi kesehatan
Asuransi jiwa sering kali memungkinkan pemegang Polis untuk memperbarui atau menyesuaikan kebijakan mereka sesuai dengan perubahan kebutuhan serta kemampuan finansial dan keluarga. Pembaharuan dan penyesuaian dalam asuransi jiwa sering kali dibutuhkan mengikuti tahapan kehidupan yang dialami oleh setiap individu beserta keluarganya.
Asuransi kesehatan juga dapat disesuaikan, tetapi penyesuaian sering kali tergantung pada ketentuan dan kondisi tertentu. Perubahan kebijakan asuransi kesehatan juga dapat melibatkan evaluasi ulang kelayakan dan pemeriksaan kesehatan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News