Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia memproyeksikan perekonomian global pada tahun 2022 ini tumbuh sesuai dengan perkiraan, yakni sebesar 4,4 persen, meski masih dibayangi risiko yang sumber dari kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron, percepatan normalisasi kebijakan moneter di beberapa bank sentral, dan meningkatnya tensi geopolitik.
Realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 diprakirakan akan terus belanjut, tidak hanya bertumpu pada pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS), namun juga disertai dengan perbaikan ekonomi kawasan Eropa dan China yang menunjukkan perbaikan berlanjut. Perbaikan ekonomi di Jepang dan India juga diprakirakan terus berlangsung ditopang kebijakan moneter dan fiskal yang tetap akomodatif.
“Perkembangan tersebut didorong oleh akselerasi tingkat vaksinasi, stimulus kebijakan, dan pemulihan kegiatan usaha secara bertahap. Berbagai indikator ekonomi pada Januari 2022, antara lain Purchasing Managers’ Index (PMI), keyakinan konsumen, dan penjualan ritel yang tetap kuat di tengah kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam jumpa pers secara daring, Kamis, 10 Februari 2022.
|Baca juga: Perry Warjiyo Prediksi Proses Pemulihan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut
Lebih lanjut dijelaskan bahwa dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memproyeksikan perekonomian global tumbuh sesuai proyeksi sebesar 4,4 persen pada 2022. Kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas global masih berlanjut, sehingga menopang prospek ekspor negara berkembang.
“Namun demikian, ketidakpastian pasar keuangan global masih berlanjut di tengah penyebaran Covid-19 varian Omicron, meningkatnya tensi geopolitik dan rencana pengetatan kebijakan moneter The Fed yang lebih cepat. Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya aliran modal dan tekanan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia,” tuturnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
