1
1

Bappenas Tegaskan Investasi Infrastruktur Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8%

Gedung kantor Bappenas di Jakarta | Foto: Bappenas

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menegaskan bahwa investasi infrastruktur memegang peran krusial sebagai enabler dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga delapan persen. Infrastruktur dipandang bukan sekadar belanja pembangunan, melainkan penggerak utama produktivitas dan aktivitas ekonomi.

Deputi Bidang Infrastruktur Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, menyampaikan bahwa untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Indonesia membutuhkan peningkatan investasi yang terarah, khususnya pada sektor infrastruktur strategis yang memberikan dampak ekonomi berkelanjutan.

“Nah ketika kita pakai paradigma investasi, tentu ini bukan masalah belanja besar-besaran, tapi kemanfaatan recurrent, dampak ekonominya kurang tercapai. Nah yang kita butuhkan adalah pendekatan investasi,” ujar Abdul, dalam Webinar Nasional Hari Jalan, Kamis, 18 Desember 2025.

|Baca juga: Bappenas Nilai Peluang Pertumbuhan Ekonomi 8% Masih Terbuka

Ia menjelaskan bahwa investasi infrastruktur harus mampu memberikan dampak langsung terhadap penyerapan tenaga kerja, pembentukan modal tetap bruto, serta peningkatan produktivitas nasional. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih proyek infrastruktur menjadi faktor penentu keberhasilan kebijakan investasi pemerintah.

Abdul menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dengan aktivitas logistik. Pemilihan ruas jalan dan simpul logistik yang tepat akan meningkatkan efisiensi distribusi barang, menekan biaya, serta mempercepat waktu tempuh.

“Nah, di sinilah pentingnya kita memilih nanti ruas logistik yang kita kembangkan. Nah agar ada muatan lewat, muatan lewat merasa beruntung di sisi biaya dan waktu yang bagus,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Abdul menilai bahwa peningkatan kinerja infrastruktur yang didukung pemanfaatan teknologi akan memperkuat kapasitas produksi nasional. Kondisi tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri dalam menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi, khususnya untuk produk-produk berorientasi ekspor.

|Baca juga: Kepala Bappenas Usul Ada Dirjen Kemenkeu yang Mengurusi Keuangan Syariah

Bappenas mencatat bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen, Indonesia membutuhkan investasi sekitar Rp10.303 triliun. Nilai tersebut setara dengan 6,7 persen dari perkiraan akumulasi Produk Domestik Bruto (PDB) pada periode 2025–2029. Dari total kebutuhan tersebut, sekitar Rp1.000 triliun dialokasikan untuk pengembangan energi hijau yang akan didistribusikan secara merata guna mendukung agenda transisi energi nasional.

Di sisi lain, sektor infrastruktur diproyeksikan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan peluang investasi mencapai Rp10.303 triliun, sektor ini diperkirakan mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 2,39 hingga 2,92 poin persentase selama periode 2025–2029, sehingga memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi jangka menengah dan panjang.

Editor: Irdiya Setiawan

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Terkoreksi di Akhir Pekan
Next Post Produk Kesehatan Dominasi Aset Manulife Syariah, yang Capai Rp1,68 Triliun

Member Login

or