1
1

Beazley Sukses Tutup Obligasi Bencana Siber Senilai US$140 Juta

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi spesialis Beazley telah berhasil menutup obligasi bencana siber 144A pertamanya dengan nilai pertanggungan sebesar US$140 juta. Ini menandai upaya pertama Beazley memasuki pasar obligasi 144A, menyusul program obligasi bencana siber senilai US$81,5 juta yang diluncurkan pada 2023.

Obligasi yang diterbitkan dengan nama PoleStar Re Ltd Seri 2024-1 Kelas A ini secara khusus dibuat untuk memberikan perlindungan terhadap kejadian bencana dan sistemik dengan kemungkinan kejadian yang rendah. Obligasi ini disusun berdasarkan pemicu ganti rugi dan ditetapkan berdasarkan per kejadian.

Obligasi ini memiliki jangka waktu dua tahun, hingga akhir 2025.

Memenuhi permintaan yang terus meningkat akan cakupan asuransi cyber (re), baik dari bisnis maupun masyarakat luas, sangat penting, dan pengembangan pasar siber oleh Beazley serta strategi yang efektif untuk menangani risiko bencana memainkan peran penting dalam meningkatkan ketersediaan kapasitas di bidang ini.

|Berita: Modal Reasuransi Tradisional Naik 12% di 2023

Menyusul keberhasilan program obligasi bencana siber pertama pada 2023, Beazley bertujuan untuk memperluas perannya di pasar sekuritas terkait asuransi siber dan mendorong pihak lain untuk mengikutinya.

Untuk transaksi ini, Gallagher Securities bertindak sebagai satu-satunya agen penata struktur dan pembuat buku. Dukungan pemodelan risiko diberikan oleh Moody’s RMS, dengan pandangan kedua atas penilaian risiko oleh CyberCube. Mayer Brown bertindak sebagai penasihat hukum untuk transaksi ini.

“Pasar dunia maya diprediksi meningkat tiga kali lipat dalam empat tahun ke depan,” kata Kepala Global Risiko Dunia Maya Beazley Paul Bantick, dikutip dari laman Insurance Business, Rabu, 3 Januari 2024.

Untuk mencapainya, menurutnya, perlu adanya revolusi sebagai sebuah pasar untuk memastikan bahwa pihaknya dapat memberikan perlindungan terhadap kejadian-kejadian bencana seiring dengan meningkatnya permintaan dan risiko.

“Obligasi bencana dan pasar ILS sangat penting untuk hal ini. Minat investor terhadap penerbitan kami sangat kuat dan dukungan mereka merupakan bukti kepercayaan mereka terhadap kemampuan kami untuk mengelola risiko siber secara efektif,” tuturnya.

“Membangun kesuksesan program obligasi bencana siber pertama di pasar pada 2023, kami berharap dapat terus meningkatkan kehadiran kami di pasar sekuritas yang terkait dengan asuransi siber, mendorong pihak lain untuk melakukan hal yang sama,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Menperin Optimistis PMI Manufaktur Indonesia Lanjutkan Ekspansi di 2024
Next Post Jokowi Pastikan Bantuan Pangan dan BLT El Nino Tersalurkan

Member Login

or