Media Asuransi, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, kinerja sektor Industri Pengolahan kuartal IV/2022 tetap kuat dan masih berada pada fase ekspansi. Hal tersebut tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) -BI kuartal IV/2022 sebesar 50,06 persen atau berada pada fase ekspansi (indeks >50 persen), meskipun lebih rendah dari 53,71 persen pada kuartal sebelumnya.
“Ekspansi terjadi pada mayoritas komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan volume produksi.” Demikian tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dikutip dari keterangan resmi BI, Jumat, 13 Januari 2023.
|Baca juga: Survei BI: Nilai SBT Kuartal IV/2022 Turun, hanya Capai 10,27 Persen
Berdasarkan subsektornya, ekspansi terjadi pada Subsektor Semen & Barang Galian Nonlogam, Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki, Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya, Kertas dan Barang Cetakan, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.
Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan sebagaimana hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Bank Indonesia yang masih tumbuh meski melambat, dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,04 persen.
Pada kuartal I/2023, kinerja sektor Industri Pengolahan diprakirakan meningkat sebesar 53,30 persen, lebih tinggi dari 50,06 persen pada kuartal sebelumnya. Berdasarkan komponen pembentuknya, seluruh komponen tercatat meningkat/membaik, dimana peningkatan tertinggi pada volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi.
Seluruh subsektor Industri Pengolahan diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada subsektor Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki. Subsektor lain yang tercatat meningkat adalah subsektor Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya, Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet, serta Logam Dasar Besi dan Baja.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News