Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan tetap fokus kepada stabilitas, terutama stabilitas nilai tukar saat ini yang masih mengalami volatilitas yang tinggi karena The Fed yang masih berpotensi untuk menaikkan suku bunga.
Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – Consumption figures: Consumers remain optimistic, ekonom Miare Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan pada bulan Juni, indeks kepercayaan konsumen (IKK) Indonesia mengalami sedikit penurunan tetapi tetap kuat di level 127,1.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Meskipun terjadi moderasi, tingkat CCI masih menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan ke depan. “Keyakinan tersebut tercermin dari solidnya indeks kondisi ekonomi saat ini (CECI) dan indeks ekspektasi konsumen (CEI).”
Berdasarkan survei BI, pertumbuhan indeks penjualan ritel meningkat 8,0% YoY di bulan Juni, pertumbuhan tertinggi dalam 14 bulan terakhir. Seperti halnya tingkat kepercayaan konsumen, dia percaya bahwa tingkat inflasi yang semakin menurun akan berdampak positif kepada pertumbuhan tingkat penjualan eceran.
Rully memperkirakan tingkat inflasi di dalam negeri akan terus mengalami penurunan karena disebabkan oleh faktor high base effect tahun lalu, ketika mulai terjadi peningkatan inflasi secara signifikan mulai bulan Juni.
“Namun demikian, kami memperkirakan BI masih akan tetap fokus kepada stabilitas, terutama stabilitas nilai tukar saat ini yang masih mengalami volatilitas yang tinggi karena The Fed yang masih berpotensi untuk menaikkan suku bunga.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News