1
1

BI Diperkirakan Mulai Menaikkan BI7DRRR pada September 2022

Kantor pusat bank Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga kebijakan BI7DRRR sebesar 25 bps pada bulan September 2022 seiring dengan peningkatan laju inflasi.

Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – July’s inflation update: Another weather-driven inflation, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan inflasi IHK Indonesia meningkat menjadi 4,9% YoY pada bulan Juli, dari 4,4% YoY pada bulan Juni, lebih tinggi dari konsensus dan ekspektasinya yang sebesar 4,8%, dan merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2015.

Kondisi cuaca kembali menjadi faktor utama penyebab tekanan inflasi di Indonesia, yang menyebabkan terganggunya pasokan bahan makanan. “Kami melihat ketidakpastian kondisi cuaca, terutama curah hujan yang tinggi di daerah penghasil pangan utama masih menjadi risiko yang dapat memicu kenaikan inflasi di bulan-bulan mendatang.”

|Baca juga: Pemerintah Akan Jaga Stabilitas Harga di Tengah Risiko Global

Menurutnya, tarif listrik dan penyesuaian harga BBM non-subsidi berkontribusi terhadap inflasi Juli. Dampak dari kenaikan harga yang diatur cukup signifikan, dimana kontribusinya terhadap inflasi meningkat menjadi 0,2%, dari 0,05% pada bulan Juni. Namun Rully melihat hal ini bersifat sementara dan akan kembali normal dalam beberapa bulan mendatang. Sementara itu, inflasi inti meningkat pada Juli menjadi 2,9% YoY (vs 2,6% YoY pada Juni), level tertinggi sejak Maret 2020. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga ikan segar, mobil, dan sewa rumah.

“Kami memperkirakan BI akan mulai menaikkan suku bunga kebijakan BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada bulan September, dan akan kembali dinaikkan sebanyak 25 bps pada 4Q22 seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi domestik serta kenaikan inflasi inti.”

Sementara itu, Pemerintah terus menggunakan pengeluarannya sebagai “shock absorber” terhadap inflasi yang berasal dari harga energi. Pemerintah telah merealisasikan Rp104.8 triliun untuk dana kompensasi dan Rp96,4 triliun untuk subsidi pada 1H22 untuk menjaga stabilitas harga domestik di tengah harga komoditas global yang tinggi dan ketidakpastian cuaca.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pemerintah Akan Jaga Stabilitas Harga di Tengah Risiko Global
Next Post Dorong Literasi Finansial untuk Anak, Astra Life Berikan Cara dan Manfaatnya

Member Login

or