1
1

BI Diperkirakan Pertahankan Suku Bunga Acuan pada Level 3,5%

Aktivitas kantor Bank Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) pada level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2021.

Melalui riset bertajuk Macro Preview – October’s policy rate decision: 7DRRR to be kept at 3.5%, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Anthony Kevin, mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga acuan terbaru pada Selasa (19 Oktober).

Meskipun kinerja makroekonomi yang suram di kuartal III/2021, yang menghadirkan alasan bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga kebijakannya lebih lanjut, kami percaya bahwa bank sentral akan mempertahankan Suku Bunga Reverse Repo 7-Hari di 3,5%.

Awal bulan ini, IHS Markit mengumumkan angka PMI manufaktur Indonesia untuk September di 52,2, menandai ekspansi pertama industri manufaktur Indonesia dalam tiga bulan.

Namun demikian, efek low-base memainkan bagian integral dalam ekspansi kegiatan manufaktur Indonesia bulan lalu. Selanjutnya, indeks kepercayaan konsumen dan angka penjualan ritel tetap lemah di bulan September.

 |Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 3,50 persen

Kami memperkirakan suku bunga kebijakan akan tetap stabil karena menurut kami bank sentral akan bermain aman untuk mempertahankan posisi rupiah yang relatif kuat.

 

Neraca Dagang

Untuk September, ekspor tercatat sebesar US$20,6 miliar, menunjukkan peningkatan 47,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2020, sedangkan impor tercatat sebesar US$16,2 miliar, menyiratkan pertumbuhan 40,3% yoy, dengan demikian, neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$4,37 miliar.

Dari sisi ekspor, ekspor migas naik 39,8% yoy, sedangkan pengiriman nonmigas melonjak 48% yoy. Sebagai catatan, pertumbuhan yoy dari total ekspor pada bulan September menandai bulan kesebelas ekspansi. Untuk ekspor nonmigas, pengiriman ke 5 pasar utama utama mencatat pertumbuhan yoy, dipimpin oleh ekspansi ekspor nonmigas ke China sebesar 73% yoy.

Dari sisi impor, berdasarkan pemakaian, impor barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal masing-masing naik 59,7% yoy, 45,5% yoy, dan 10,1% yoy, di bulan September.

Memasuki bulan Oktober, kami memperkirakan ekspor dan impor Indonesia akan tetap positif secara yoy.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Setelah Reli 3 Hari, Saham BBCA Akhirnya Terkoreksi
Next Post MARKET REVIEW: Investor Asing Borong 5 Saham Ini

Member Login

or