Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) disarankan untuk tidak melakukan pelonggaran moneter sampai dengan akhir tahun sebagai upaya untuk menjaga rupiah dari tekanan eksternal yang cukup besar.
Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – August policy rate decision: Continued focus on stability, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menuturkan sesuai ekspektasi, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya pada level 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur kemarin.
|Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga BI7DRR 5,75 Persen
“Ke depan, kami memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga kebijakan pada level 5,75% sampai akhir tahun. Meskipun inflasi terus menurun, penting untuk memperhatikan risiko volatilitas global yang memberikan tekanan pada Rupiah dalam beberapa waktu terakhir.”
Menurut dia, rupiah masih berada dalam tekanan yang cukup besar, meskipun kemarin sempat terapresiasi dan saat ini berada pada posisi Rp15.243 terhadap US$ (terdepresiasi 1,1% MTD). Mayoritas mata uang negara berkembang di pasar ASEAN memiliki kinerja lebih buruk dibandingkan rupiah.
Ringgit Malaysia, Peso Filipina, dan Baht Thailand terdepresiasi masing-masing sebesar 3,0% MTD, 3,4% MTD, dan 1,9% MTD. Mata uang negara-negara maju, terutama Poundsterling dan Euro mengalami depresiasi yang lebih moderat, masing-masing sebesar 0,8% MTD dan 1,4% MTD, karena BoE dan ECB menaikkan suku bunga kebijakannya bersamaan dengan Federal Reserve.
Rully memperkirakan tekanan terhadap mata uang global akan terus berlanjut dalam jangka menengah. Sebagai catatan, Simposium Ekonomi Jackson Hole mendatang, yang dijadwalkan pada 23-24 Agustus, akan sangat menjadi perhatian pasar. Fokus dari simposium tersebut adalah sinyal yang diberikan oleh Jerome Powell, khususnya terkait dengan arah kebijakan suku bunga AS di masa depan.
“Mengingat tekanan yang cukup besar saat ini terhadap Rupiah meskipun inflasi dalam negeri terkendali, kami menilai bahwa BI harus menahan diri untuk tidak melakukan pelonggaran moneter sampai dengan akhir tahun ini.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News