1
1

BI Kemungkinan Turunkan BI-Rate di Kuartal IV/2024

Gedung Bank Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) membuka peluang untuk menurunkan BI-Rate di kuartal IV/2024. Pada kuartal III/2024 ini, BI-Rate kemungkinan akan dipertahankan di level sekarang, karena fokus BI saat ini adalah menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Agustus 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,25 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00 persen.

“Kami masih akan melihat ruang terbuka untuk penurunan BI Rate pada kuartal IV/2024. BI masih konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya bahwa ruang terbuka untuk penurunan BI-Rate pada kuartal IV/2024,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam jumpa pers secara daring, Rabu, 21 Agustus 2024.

|Baca juga: Risalah: The Fed Siap Pangkas Suku Bunga di September

Ada beberapa faktor yang akan dipertimbangkan oleh BI saat nantinya memutuskan untuk menurunkan BI-Rate. Antara lain penurunan Fed Fund Rate oleh Bank Sentral AS, penurunan yield US Treasury Bond khususnya yang bertenor dua tahun, dan pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang global.

“Berdasarkan data dependent, baseline scenario dengan probabilitas di atas 75 persen, kami perkirakan Fed Fund Rate akan turun dua kali pada tahun ini, yakni mulai September 2024  dan yang kedua kemungkinan November atau Desember 2024. Jadi tahun ini akan turun dua kali, masing-masing 25 basis points (bps),” kata Perry Warjiyo.

Sementara itu untuk yield US Treasury Bond bertenor dua tahun, diperkirakan akan terus turun seiring dengan penurunan Fed Fund Rate. Di sisi lain, Gubernur BI mengakui bahwa saat ini nilai tukar dolar AS terhadap mata uang global, termasuk rupiah, cenderung terus melemah.

Dalam kondisi seperti ini, BI ternyata memutuskan mempertahankan BI-Rate dalam RDG di bulan Agustus 2024. “Untuk kuartal III/2024 ini fokus kami untuk penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah. Secara fundamental rupiah masih akan cenderung menguat,” tegas Perry Warjiyo.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG dan Kurs Rupiah Tumbang di Pembukaan Perdagangan
Next Post Batavia Prosperindo Internasional (BPII) Berencana Bagi Dividen Interim

Member Login

or