Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menerbitkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 37 bertajuk “Bersinergi Mendorong Intermediasi, Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi”. Buku ini memotret upaya BI dalam mengoptimalkan bauran kebijakan untuk meredam dampak pandemi.
Direktur, Kepala Grup Departemen Komunikasi BI, Muhammad Nur, menjelaskan intisari dari buku tersebut yaitu stabilitas sistem keuangan Indonesia pada semester I/2021 tetap terjaga, meski masih dibayangi perkembangan kasus Covid-19. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang terjaga dalam zona normal dan Indeks Kerentanan Sistem Keuangan (IKSK) yang membaik.
“Dimulainya program vaksinasi pada awal 2021 yang diikuti dengan penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan mobilitas, menopang pemulihan ekonomi Indonesia. Pencapaian ini merupakan wujud nyata sinergi kebijakan dan koordinasi yang erat antara Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas keuangan lainnya,” jelasnya.
Intermediasi perbankan tercatat mulai tumbuh positif meskipun belum kuat, didorong oleh permintaan pembiayaan yang mulai meningkat seiring dengan membaiknya kinerja korporasi dan Rumah Tangga (RT). Selama semester I/2021, kredit tumbuh perlahan hingga berhasil mencapai angka positif 0,59% year on year (yoy) pada akhir semester.
Perkembangan ini antara lain ditopang oleh kinerja korporasi yang membaik, terutama korporasi berorientasi ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan global. Meski masih terdapat kecenderungan penggunaan dana internal, korporasi pada beberapa sub-sektor industri pengolahan mulai mengindikasikan kebutuhan pendanaan eksternal, termasuk dari perbankan.
|Baca juga: Percepatan Vaksinasi dan Stabilitas Sektor Jasa Keuangan, Dorong Pemulihan Ekonomi
Memasuki semester II/2021, stabilitas sistem keuangan Indonesia diprakirakan tetap terjaga, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. Ketahanan sistem keuangan diprakirakan tetap terkendali, sementara intermediasi masih akan terus didorong.
Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 4%-6% dan pertumbuhan dana pihak Ketiga (DPK) sebesar 6%-8%. Prakiraan kinerja penyaluran kredit tahun 2021 ini didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit. Namun, sejumlah tantangan tetap perlu diwaspadai, termasuk rencana kebijakan tapering The Fed.
Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian dan perkembangan penyebaran Covid-19 dalam merumuskan langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan. Berbagai upaya penguatan akan dilakukan untuk mendorong intermediasi, termasuk untuk menjawab tantangan peradaban baru pasca pandemi Covid-19.
Untuk itu Bank Indonesia akan terus melakukan inovasi di aspek digital, inklusi ekonomi dan keuangan, serta ekonomi hijau. Sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia bersama dengan otoritas keuangan lain dan pemerintah akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Muhammad Nur mengatakan, uraian lebih lengkap KSK No.37 dapat diunduh dalam format digital, baik akses melalui aplikasi QR code maupun website Bank Indonesia. Buku KSK adalah publikasi utama BI di sektor SSK yang diterbitkan setiap semester.
“Buku ini memberikan informasi yang komprehensif tentang hasil asesmen dan riset mengenai SSK Indonesia. KSK juga bertujuan membangun keyakinan publik terhadap SSK Indonesia saat ini dan ke depan serta memberikan sinyal risiko kepada publik untuk melakukan upaya mitigasi risiko.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News