Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2), pada Juli 2025 mencatat pertumbuhan lebih tinggi.
Pertumbuhan M2 pada Juli 2025 sebesar 6,5 persen year on year (yoy), sehingga tercatat Rp9.569,7 triliun. Pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juni 2025 sebesar 6,4 persen yoy.
|Baca juga: Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada Juni 2025
“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 8,7 persen yoy dan uang kuasi sebesar 4,8 persen yoy,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, dalam keterangan resmi, Jumat, 22 Agustus 2025.
|Baca juga: BI: Walau Turun, Cadangan Devisa Juli 2025 Tetap Tinggi
Dia tambahkan, perkembangan M2 pada Juli 2025 terutama dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus). Aktiva luar negeri bersih pada Juli 2025 tumbuh sebesar 7,3 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,9 persen yoy sehingga tercatat sebesar Rp2.004,1 triliun.
“Tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 6,2 persen yoy, lebih kecil dari kontraksi Juni 2025 sebesar 8,2 persen yoy,” jelas Junanto.
Sementara itu, penyaluran kredit pada Juli 2025 tumbuh sebesar 6,6 persen yoy, setelah pada bulan Juni 2025 tumbuh sebesar 7,6 persen yoy.Menurutnya, kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (debt securities), tagihan akseptasi (banker’s acceptances), dan tagihan repo.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News