Media Asuransi, JAKARTA – Mengukur kinerja perusahaan jadi salah satu kunci penting dalam menciptakan pertumbuhan dan keberhasilan bisnis. Salah satu pendekatan yang dianggap lebih relevan dan menyeluruh saat ini adalah balanced scorecard, sebuah strategi manajemen yang punya sudut pandang holistik.
Di artikel kali ini, Sobat Asuransi bakal diajak memahami lebih dalam soal konsep balanced scorecard dan kenapa pendekatan ini bisa menjangkau berbagai aspek strategis perusahaan. Balanced scorecard atau BSC adalah metode yang memungkinkan perusahaan menilai dan menganalisis keputusan strategis berdasarkan indikator-indikator tertentu.
|Baca juga: Ini Peraih Market Leaders Asuransi Umum 2025
|Baca juga: Berikut Pemenang Market Leaders Asuransi Jiwa 2025
Konsep ini dikenalkan oleh Robert S Kaplan dan David Norton pada 1992 melalui artikel mereka yang berjudul ‘The Balanced Scorecard: Measures that Drive Performance‘. Sebelumnya, banyak perusahaan mengandalkan metode benchmarking untuk menilai performa bisnis mereka.
Namun seiring waktu, benchmarking mulai dianggap tidak lagi relevan dalam menilai dinamika kinerja perusahaan modern. Balanced scorecard pun hadir sebagai alternatif yang dinilai lebih efektif dan efisien, baik dalam pengukuran kinerja maupun pengambilan keputusan manajerial yang lebih akurat.
Balanced scorecard bekerja sebagai kerangka kerja yang membantu manajer dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengevaluasi berbagai aspek kinerja perusahaan. Kalau pendekatan tradisional biasanya fokus hanya pada aspek keuangan maka BSC menawarkan pandangan yang jauh lebih luas.
|Baca juga: Jasindo Raih Penghargaan Market Leaders Atas Kinerja Baik dan Transformasi Berkelanjutan
|Baca juga: Inilah 106 Perusahaan Perasuransian Peraih Market Leaders
Mengutip Tugu Insurance, Sabtu, 26 Juli 2025, pendekatan ini mencakup empat perspektif utama, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
- Perspektif keuangan: Fokus pada indikator keuangan seperti pendapatan, laba bersih, dan pengembalian modal. Ini menilai pencapaian tujuan keuangan dan nilai bagi pemegang saham.
- Perspektif pelanggan: Menitikberatkan pada kepuasan dan kebutuhan pelanggan. Mengukur aspek seperti tingkat kepuasan, pangsa pasar, dan retensi pelanggan.
- Perspektif proses internal: Memperhatikan efisiensi dan efektivitas proses internal. Melibatkan indikator yang terkait dengan produksi barang atau layanan, seperti inovasi, kualitas, dan produktivitas.
- Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan: Menilai kemampuan organisasi dalam belajar, beradaptasi, dan meningkatkan kapabilitas. Mencakup pengembangan karyawan, manajemen pengetahuan, dan inovasi.
Manfaat balanced scorecard yang sangat signifikan memiliki fungsi sebagai berikut:
- Sebagai instrumen pengukur yang mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan.
- Sebagai alat evaluasi yang memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan.
- Sebagai pedoman strategis untuk menjalankan operasional bisnis.
- Sebagai alat penilaian efektivitas strategi yang direncanakan.
- Menyediakan gambaran SWOT yang relevan bagi perusahaan.
- Sebagai kunci dalam menentukan indikator kinerja perusahaan.
- Sebagai mekanisme umpan balik bagi para stakeholder perusahaan.
- Sebagai alat komunikasi dan sistem analisis yang mendukung pembelajaran perusahaan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News