Peningkatan posisi cadangan devisa pada November 2022 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penerimaan devisa migas. Hal ini dikutip melalui siaran resmi Bank Indonesia, Kamis, 8 Desember 2022.
|Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia Kembali Turun
Nilai cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Hal ini berarti berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
“Bank Indonesia juga menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Direktur Eksekutf Departemen Komunikasi BI, dalam keterangan resmi.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News