Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani mengklaim Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 mengalami penyehatan. Defisit APBN tercatat Rp464,3 triliun per Desember 2022 atau 2,38 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Menkeu mengatakan bahwa defisit terjadi karena realisasi pendapatan negara tercatat Rp2.626,4 triliun dan belanja negara Rp3.090,8 triliun. Menurutnya, defisit tersebut juga menandakan pengelolaan APBN telah optimal sebagai shock absorber.
“(Realisasi defisit) ini kalau dibandingkan dengan APBN awal atau di Perpres 98/2022, angka Rp464 triliun ini jauh lebih rendah, hampir separuhnya sendiri,” kata Menkeu dalam konferensi pers APBN Kita secara daring, Selasa, 3 Januari 2023.
|Baca juga: Realisasi Belanja APBN per 14 Desember 2022 Capai 87,5% dari Pagu
Menkeu merinci, pencapaian penerimaan pajak tahun lalu naik signifikan dari target awal dalam APBN sebesar Rp1.265,0 triliun. Bahkan, realisasi ini setara dengan 115,6 persen dari target Perpres 98/2022 sebesar Rp1.485,0 triliun. Pencapaian ini tidak terlepas dari kenaikan harga komoditas bersamaan dengan berjalannya pemulihan ekonomi.
“Realisasi pajak yang dikumpulkan Rp1.716,8 triliun atau 115,6 persen dari target Perpres 98/2022. Sehingga pertumbuhan pajak secara yoy mencapai 34,3 persen, dibandingkan penerimaan pajak tahun lalu,” ujar Menkeu.
Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sepanjang 2022 sebesar Rp317,8 triliun atau tumbuh 18 persen dari tahun 2021. Realisasi penerimaan tersebut setara dengan 106,3 persen dari target yang dipasang dalam APBN 2022 yang sebanyak Rp299 triliun. Menkeu mengatakan bahwa target kepabeanan dan cukai telah direvisi naik, dari target awal yang hanya Rp245 triliun kemudian dinaikan menjadi Rp299 triliun.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa penerimaan negara bukan pajak (PNBP), juga ikut memberikan kabar baik. Dari yang awalnya ditargetkan Rp335,6 triliun kemudian melalui Perpres 98/2022 dinaikkan menjadi Rp481,6 triliun. Realisasinya masih mencapai Rp588,3 triliun atau 122,2 persen dari target.
Sementara itu untuk hibah realisasinya terpantau turun 29,3 persen yoy. Dengan demikian, pendapatan negara akhir tahun lalu mencapai Rp2.626,4 triliun atau mencapai 115,9 persen dari target sebesar Rp2.266,2 triliun. Pencapaian kinerja pendapatan negara ini bahkan tumbuh 30,6 persen yoy.
“Kinerja penerimaan negara pajak dan bea dan cukai PNBP sungguh luar biasa dalam dua tahun berturut-turut,” kata Menkeu.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News