Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Macro Update bertajuk Macro Update – Fuel price adjustments: Revising-up inflation projection, ekonom Rully Arya Wisnubroto mengatakan pemerintah pada hari Sabtu, 3 September 2022 efektif pada pukul 14:30 menaikkan harga BBM Pertalite sebesar 30,7% menjadi Rp10.000 per liter dari Rp7.650 dan solar bersubsidi sebesar 32% menjadi Rp6.800 per liter dari Rp5.150.
“Pasar sudah lama mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi, mengingat beban subsidi Pemerintah yang membengkak. Kami memperkirakan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut akan berdampak signifikan terhadap inflasi,” tulis Rully.
|Baca juga: Bank Indonesia Berpeluang Naikkan Suku Bunga 25 bps pada September 2022
Menurutnya, keputusan pemerintah untuk meningkatkan Pertalite dan solar bersubsidi akan berdampak besar pada inflasi dan ekspektasi inflasi. Kenaikan harga BBM akan menyebabkan harga yang diatur pemerintah naik signifikan, serta dampak lanjutan kepada inflasi inti juga. Setelah penyesuaian harga BBM bersubsidi, Rully melihat inflasi headline bisa mencapai 7,13%.
Lebih lanjut, Rully memperkirakan BI akan kembali menaikkan BI 7-Day Reverse Repo sebesar 25 bps pada rapat Dewan Gubernur BI bulan ini, setelah kenaikan 25 bps Agustus untuk mengantisipasi peningkatan lebih lanjut pada inflasi inti dan ekspektasi inflasi.
“Selain itu kami memperkirakan BI akan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps lagi, setelah kenaikan bulan ini menjadi 4,50% (dibandingkan perkiraan awal kami sebesar 4,0%).”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News