1
1

Eropa Serbu Batubara Indonesia, Seminggu Harga Naik 20%

Media Asuransi, JAKARTA – Harga batubara kembali meroket. Pada perdagangan Selasa, 21 Juni 2022, harga batu kontrak Juli di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$395,5 per ton. Melesat 3,47%

Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 31 Mei 2022 atau sepanjang bulan ini. Kenaikan tersebut juga kembali mendekatkan harga batu bara ke level psikologis US$400 per ton.

Dalam sepekan, harga batu bara menguat 19,6% secara point to point. Dalam sebulan harga batu bara masih anjlok 6,1% tetapi dalam setahun harganya melesat 216,2%.

Baca juga: Jokowi Ungkap Krisis Dunia Saat Ini Mengerikan, Ini Alasannya

Melambungnya harga batu bara didorong oleh meningkatnya permintaan. Permintaan diyakini akan melonjak setelah negara-negara Eropa memutuskan untuk menggunakan kembali batubara sebagai sumber pembangkit listrik mereka.

Keputusan tersebut diambil setelah Rusia memangkas pasokan gas alam cair ke banyak negara Eropa. Jerman, Inggris, Austria, Belanda sudah mengumumkan akan menggunakan batu bara lagi. Menyusul negara tersebut, Polandia dan Bulgaria juga akan kembali menggunakan batu bara pada pembangkit mereka untuk memastikan pasokan energi.

Negara-negara Eropa sebenarnya memiliki pilihan lain untuk menggantikan gas sebagai sumber energi pada pembangkit listrik mereka, seperti nuklir. Namun, Kepala Komite Perubahan Iklim di parlemen Jerman, Lisa Badum, mengatakan bahwa Jerman lebih memilih kembali ke batu bara daripada nuklir karena pembangkit listrik nuklir mereka sudah akan dimatikan dan tidak bisa dihidupkan lagi secara mudah dan konstan.

Baca juga: Satu Lagi Startup Dunia Tumbang, CEO Dipecat dan Perusahaan Bangkrut

Jerman berencana mempensiunkan pembangkit listrik nuklir mereka pada akhir tahun ini. Berlin juga telah menutup pertambangan batu bara terakhir mereka pada 2018. Sejak itu, Jerman menggantikan pasokan batu bara mereka ke Rusia.

Negeri Panser kini mencari negara pemasok batu bara lain seperti Indonesia karena Uni Eropa akan melarang impor batubara dari Rusia pada 10 Agustus mendatang.

Sementara itu, Belanda akan menghilangkan batasan kapasitas pembangkit listrik batu bara. Dengan aturan baru, pembangkit listrik batu bara Belanda akan beroperasi 100% hingga 2024 dari sebelumnya 35%.

Besarnya permintaan batu bara bisa menjadi persoalan karena pasokan komoditas tersebut di pasar global makin menipis. Terlebih, sejumlah negara produsen utama tidak bisa meningkatkan kapasitas dengan cepat karena persoalan cuaca dan lainnya.

Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Dileep Srivastava, mengatakan produksi batu bara Indonesia, termasuk Bumi, masih terkendala cuaca sehingga belum maksimal. Pada periode Januari-Maret tahun ini, produksi batubara Bumi mencapai 16,3 ton, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 19,3 juta ton.

Musim hujan di Indonesia berlangsung lebih lama tahun ini sebagai dampak dari La Nina. Hujan deras bahkan terjadi setiap hari di sebagian wilayah pada Juni, di Indonesia biasanya sudah memulai musim kemarau.

Indonesia merupakan eksportir terbesar batu bara thermal di dunia. Hujan deras bisa mengganggu proses penambangan di kantong-kantong utama penghasil batu bara seperti Kalimantan. Padahal, perusahaan batu bara Indonesia tengah menikmati derasnya permintaan dari sejumlah negara. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jokowi Ungkap Krisis Dunia Saat Ini Mengerikan, Ini Alasannya
Next Post Jurus Zulkifli Hasan Agar Harga Minyak Goreng Turun

Member Login

or