1
1

Fundamental Indonesia Dinilai Kuat Hadapi Gejolak Ekonomi AS

Perekonomian Indonesia. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Meski di bawah bayang-bayang ekonomi AS yang dalam situasi suram, fundamental ekonomi Indonesia dinilai masih kuat didukung oleh pertumbuhan pendapatan emiten pada kuartal I/2022.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Indonesia Strategy – June: Steering the precarious tides, analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, mengatakan bahwa kegiatan ekonomi yang lebih tinggi karena Indonesia dalam proses transisi menuju berakhirnya pandemi.  

“Saat ini hampir seluruh provinsi di Indonesia berada di bawah level 1 pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Bulan lalu, hampir separuh kota atau kabupaten berada di bawah PPKM level 1, sementara separuh lainnya sebagian besar berada di level 2.”

|Baca juga: Pemerintah Optimistis dengan Kondisi Perekonomian Indonesia 2022

Menurutnya, fundamental Indonesia yang kuat di tengah ketakutan pasar bearish yang membayangi di AS.  Pasar AS berada dalam situasi yang suram akhir-akhir ini menyusul inflasi yang melonjak. AS mendekati bearish market yang didorong oleh meningkatnya kekhawatiran resesi dan kenaikan suku bunga Fed yang agresif. “Kali ini, Rupiah cukup stabil didukung oleh surplus perdagangan yang berkelanjutan dan cadangan devisa yang relatif tangguh.”

Di pihak lain, pertumbuhan pendapatan emiten sepanjang 1Q22 tercatat kuat. Laba bersih agregat LQ45 tumbuh signifikan sebesar 85,0% yoy (+27,0% QoQ). Di antara mereka yang telah merilis hasil keuangan mereka, tingkat laba bersih 1Q22 sebanyak 15 perusahaan (35%) berada di atas ekspektasi laba bersih FY22F konsensus. Sementara itu, sebanyak 16 dari total (41%) adalah in-line, sedangkan 6 (15%) dari total berada di bawah  ekspektasi.

“Kami menambahkan AUTO dan PTBA ke stock picks kami. Stock picks kami condong ke tambang batubara, jasa pertambangan, shipping, automotive, dan non cyclical consumer yaitu ITMG, ADRO, UNTR, SMDR, ASII, INDF, AUTO dan PTBA .”

Per 7 Juni 2022, stock picks dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi return 85,9% (vs akumulasi return IHSG 11,7%) sejak dimulainya laporan stock picks bulanan pada Agustus 2019. “Oleh karena itu, top picks kami mengungguli IHSG sebesar 74,2%.”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tawarkan Asuransi Kesehatan, E-Commerce Payuung Gandeng Mandiri InHealth & Broker Saksama Arta
Next Post Jakarta Sukses Menggelar Ajang Formula E

Member Login

or