1
1

Gelar AIFED-11, Kemenkeu Ingatkan Pelajaran Penting dari Kebijakan Masa Pandemi

Gedung Kementrian Keuangan. | Foto: Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI menyampaikan empat poin pelajaran penting dari pengambilan kebijakan di masa krisis akibat pandemi, pada Annual International Forum on Economic Development and Public Policy (AIFED) ke 11 yang di adakan di Nusa Dua, Bali.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Keuangan RI, Suahasil Nazara, dalam acara yang bertema “Post Pandemic Economic Policy: Coping with Uncertainties and Seizing New Growth Opportunities“.

|Baca juga: Upaya Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkeu Gelar The 24th AVA Congress Bersama MAPPI

Pertama, pentingnya ketersediaan dan kualitas data sebagai dasar kebijakan publik. Kedua, pentingnya tata kelola yang baik dalam perumusan kebijakan, bahkan sejak sebelum terjadinya pandemi. Ketiga, bauran kebijakan dan koordinasi yang kuat antarotoritas/lembaga, karena tidak mungkin mengharapkan keberhasilan dari kebijakan tunggal dari sebuah institusi dalam menyelamatkan Indonesia dari krisis. Keempat, keterkaitan antara keberhasilan penanganan kesehatan dan kinerja perekonomian.

“Satu pelajaran terpenting dari penanganan pandemi adalah kita tahu bagaimana menurunkan tingkat penularan setiap ada peningkatan kasus. Tetapi di saat bersamaan, kita juga harus terus ingat bahwa ketika tingkat penularan menurun, bukan berarti virusnya telah hilang,” kata Wamenkeu yang dikutip dari keterangan resmi pada, Rabu, 7 Desember 2022.

Melalui forum ini, Kemenkeu ingin bertukar pandangan dan gagasan dengan berbagai pihak dalam mengidentifikasi tantangan dan menyiapkan strategi kebijakan fiskal.

“AIFED ini kita maksudkan sebagai tempat untuk bertemu berbagai macam pemikiran yang dibawa oleh teman – teman dari akademisi, lembaga penelitian, ekonom, profesional, dan juga pembuat kebijakan khususnya di Kementerian Keuangan dan kementerian lain yang hadir dalam satu kegiatan bersama mendiskusikan banyak hal mengenai pembangunan ekonomi Indonesia,” jelasnya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Tahun 2023 Diperkirakan Capai 7.880
Next Post IHSG Berpotensi Mixed, Ajaib Rekomendasikan ADRO, ARKO, BBRI

Member Login

or