Media Asuransi, JAKARTA – Kabar baik disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS), yakni angka ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang per Maret 2024 turun jika dibandingkan dengan per Maret 2023 atau secara tahunan (year on year/yoy).
Pada Maret 2024, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan Gini Ratio adalah sebesar 0,379. Angka ini menurun 0,009 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2023 yang sebesar 0,388. Selain itu, menurun 0,002 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,381.
“Dalam 10 tahun terakhir, tingkat ketimpangan menurun sekitar 0,027 poin,” kata Plt Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, dalam jumpa pers secara daring, Senin, 1 Juli 2024.
|Baca juga: Inflasi Tahunan pada Juni 2024 Sebesar 2,51%
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,399, turun dibanding Gini Ratio Maret 2023 yang sebesar 0,409 dan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,402.
Sedangkan Gini Ratio di daerah perdesaan pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,306, turun dibanding Gini Ratio Maret 2023 dan September 2022 yang sebesar 0,313.
Menurut Imam, dalam 10 tahun terakhir ketimpangan di perkotaan lebih tinggi, namun turun lebih cepat dibandingkan di perdesaan.
Di sisi lain, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen berpengeluaran rendah dan sedang, meningkat. Sedangkan pada 20 persen tertinggi, justru turun.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 18,40 persen. Jika dirinci berdasarkan daerah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,41 persen. Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar 21,39 persen.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News