Harga Barang di Indonesia Makin Mahal, Ini Tanda-Tandanya - Media Asuransi News
1
1

Harga Barang di Indonesia Makin Mahal, Ini Tanda-Tandanya

Media Asuransi, JAKARTA – Penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) bergerak turun dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), IPR pada April 2022 tercatat 239,2 atau tertinggi dalam tiga tahun lebih. Sementara itu, IPR pada Mei tercatat 234,1 dan pada Juni tercatat 206,6. BI memperkirakan IPR ada di angka 204,9 pada Juli.

IPR Pada Juni bahkan jauh lebih rendah dibandingkan yang diperkirakan BI sebelumnya yakni 229,1.

Secara bulanan (month to month/mtm), IPR diperkirakan mengalami kontraksi dalam tiga bulan beruntun. IPR pada Mei hingga Juli masing-masing terkontraksi sebesar 2,1%, 11,8%, dan 0,8%. Padahal, pada April 2022, IPR melonjak 16,5% ditopang oleh belanja Ramadhan dan persiapan Idul Fitri.

Baca juga: Jelang Pengumuman Inflasi AS, Pergerakan Harga Emas Masih Rentan

Sejumlah kota masih mencatatkan kontraksi IPR pada Juni (mtm) yaitu Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Banjarmasin, dan Manado. IPR di Jakarta diperkirakan akan mulai terkontraksi pada Juli.

Sebaliknya, secara tahunan (year on year/yoy), IPR Indonesia tumbuh 4,1% pada Juni dan diperkirakan melesat sebesar 8,7% pada Juli. Perlu dicatat, tingginya pertumbuhan IPR (yoy) pada Juli salah satunya karena rendahnya kinerja penjualan ritel pada periode Juli 2021. Pada periode tersebut, IPR terkontraksi hingga 2,9% yoy karena Indonesia tengah dihadapkan pada gelombang varian Delta.

Tingginya kasus positif Covid-19 dan kasus kematian memaksa pemerintah memberlakukan Pemberlakuan pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli yang membekukan roda ekonomi Indonesia.

Baca juga: Hype Membangun Platform yang Pertemukan Brand dengan Influencer

Pada Juni tahun ini, semua kelompok barang mengalami penurunan penjualan dibandingkan bulan sebelumnya, kecuali suku cadang dan aksesori. Penurunan terbesar ada pada kelompok peralatan komunikasi dan informasi yang terkontraksi 16,2% serta makanan, minuman, dan tembakau yang terkontraksi sebesar 13%. Penjualan ritel kelompok bahan bakar kendaraan bermotor juga terkontraksi 6,5% seiring selesainya periode mudik dan cuti libur Lebaran.

Bila dibandingkan pada Juni 2021, kelompok barang yang mengalami peningkatan penjualan adalah kelompok suku cadang dan aksesori (3,4%) serta makanan, minuman, dan tembakau (11,3%).

Kelompok barang yang mengalami kontraksi penjualan adalah peralatan informasi dan komunikasi, perlengkapan rumah tangga lainnya, dan kelompok sandang. Aha

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jelang Pengumuman Inflasi AS, Pergerakan Harga Emas Masih Rentan
Next Post Peningkatan Laba Industri Asuransi Taiwan Lambat
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or