1
1

Harga Beras Naik, Inflasi Februari 2024 Sebesar 2,75%

Warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan rela antre dan berdesakan untuk mendapatkan beras bantuan, Senin, 26 Februari 2024. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada bulan Februari 2024, terjadi inflasi sebesar 2,75 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Inflasi yang tinggi terutama didorong kenaikan harga beras.

Berdasar data BPS, penyumbang utama inflasi Februari secara yoy adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,79 persen. Komoditas penymbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, cabai merah, daging ayam ras, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, dan bawang putih.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah mengatakan bahwa inflasi tahun kalender 2024 atau year to date (ytd) pada Februari 2024 tercatat sebesar 0,41 persen. “Inflasi tahun kalender sampai dengan Februari 2024 dominan disebabkan oleh komponen harga bergejolak, utamanya beras yang menyumbang andil sebesar 0,24 persen,” katanya dalam jumpa pers secara daring, Jumat, 1 Maret 2024.

|Baca juga: Beras Langka dan Mahal di pasaran, Legislator: Akibat Kebijakan Bansos yang Ugal-Ugalan!

Sementara itu, inflasi secara month to month (mtm) pada Februari 2024 tercatat sebesar 0,37 persen. Penyumbang utama inflasi Februari 2024 secara mtm adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,29 persen.

“Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini antara lain adalah beras, cabai merah, telur ayam, daging ras, dan minyak goreng,” tutur Habibullah.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pada Februari 2024 inflasi provinsi year on year tertinggi terjadi di Provinsi Papua Selatan sebesar 4,61 persen yoy dengan IHK sebesar 106,70 dan terendah terjadi di Provinsi Papua Barat Daya sebesar 1,81 persen yoy dengan IHK sebesar 103,44. Sedangkan inflasi kabupaten/kota tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,06 persen yoy dengan IHK sebesar 107,25 dan terendah terjadi di Kabupaten Belitung Timur sebesar 0,25 persen yoy dengan IHK sebesar 103,48.

Habibullah juga mengatakan bahwa inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,36 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,90 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,57 persen.

Sedangkan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,13 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,95 persen, kelompok transportasi sebesar 1,40 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,68 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,55 persen. Kemudian kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,38 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,09 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13 persen.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Seleris Dukung Penerapan POJK No. 20/2023: Mudahkan Underwriting Asuransi Jiwa Kredit
Next Post Daftar Pemenang Unitlink Award 2024 Kelompok USD Konvensional di Fund Campuran USD

Member Login

or