Media Asuransi, JAKARTA – Harga emas menguat sekitar US$4 atau 0,23% di kisaran US$1796 per troy ons pada perdagangan kemarin. Penguatan ini didukung oleh menurunnya yield obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun yang turun ke bawah kisaran 1,6%.
“Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi masih mendukung kenaikan harga emas,” ungkap Ariston Tjendra, Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas dalam risetnya, Kamis, 28 Oktober 2021.
Di sisi lain, pasar masih mewaspadai kebijakan pengetatan moneter Amerika Serikat (AS) yang bisa mendorong penguatan dolar AS dan menekan harga emas. Bank Sentral AS akan mengumumkan kebijakan terbarunya seminggu lagi di tanggal 4 November 2021.
Baca juga: IHSG Masih Diminati Investor Asing
Malam ini AS akan merilis data PDB kuartal ketiga pukul 19.30 WIB. Data ini dapat menjadi penggerak harga emas. Data yang lebih bagus dari proyeksi bisa memicu penguatan dollar AS dan menekan harga emas. dan sebaliknya. Ekonomi yang pulih bisa mendukung kebijakan moneter yang lebih ketat.
“Hari ini harga emas kemungkinan masih bergerak fluktuatif dalam kisaran 1780-1810,” tutur Ariston. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
